Jaga Kerukunan Umat Beragama, Kapolrestabes – Toga Bagikan Takjil

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho membagikan takjil kepada pengendara yang melintas di sepanjang jalan Tugu Pahlawan, Sabtu (11,5). [abednego/bhirawa]

Polrestabes Surabaya, Bhirawa
Bulan Suci Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah bagi umat Muslim. Namun berkah Ramadan juga dirasakan oleh tokoh lintas agama di Surabaya.
Salah satunya yaitu Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho menggandeng tokoh agama (toga) Surabaya untuk berbagi takjil dengan masyarakat Kota Pahlawan.
Sebanyak 2.000 paket takjil yang terdiri dari makanan, sajadah dan sarung dibagikan kepada pengguna jalan yang melintas di samping Tugu Pahlawan Surabaya, Sabtu (11/5). Ribuan paket takjil ini habis dalam waktu tak kurang dari setengah jam.
“Bagi-bagi takjil di Tugu Pahlawan ini sengaja kita lakukan bagi pengedara yang melintas. Mudah-mudahan bisa membantu dalam rangka buka puasa dan membawa keberkahan bagi kita semua,” kata Kombes Pol Sandi Nugroho.
Alumnus Akpol 1995 ini mengaku, bagi-bagi takjil ini juga bermakna lain dari biasanya. Dengan menggandeng tokoh lintas agama di Kota Surabaya, pihaknya ingin menunjukkan bahwa persatuan dan kesatuan umat yang ada di Kota Surabaya sangatlah solid. Dan tidak boleh diciderai oleh siapapun.
“Dengan persatuan, kesatuan dan kebersamaan, maka kita bisa mencegah gejolak sosial yang ada di masyarakat. Adanya tokoh lintas agama ini, menunjukkan bahwa kita semua bersama-sama ‘Jogo Suroboyo’, sehingga Suroboyo bisa aman dan kondusif,” ungkapnya.
Pembagian takjil ini juga, diakui Sandi sebagai momentum peringatan satu tahun rangkaian peristiwa meledaknya bom di berbagai tempat di Surabaya. Dimana pada 13-14 Mei 2018, tiga tempat ibadah, yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela, GKI Diponegoro dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jemaat Sawahan di bom oleh jaringan ISIS, Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT).
Selanjutnya, atau tepatnya pada 4 Mei 2018, terjadi peristiwa pemboman di komplek rumah susun Wonocolo di Taman, Sidoarjo dan Mapolrestabes Surabaya.
“Momen bagi takjil ini juga merupakan peringatan satu tahun kejadian bom di Surabaya. Sekaligus untuk mengingatkan kita bahwa hal itu tidak boleh terulang kembali di Kota Surabaya,” tegasnya.
Mantan Kapolrestabes Medan ini menambahkan, Surabaya merupakan Kota Pahlawan dengan bermacam suku, etnis dan budaya. Pihaknya juga mengimbau agar warga Kota Surabaya terus menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan.
“Persatuan dan kesatuan, serta kebersamaan bisa kita pertahankan di Kota Pahlawan ini. Dengan itu kita bisa mencegah dan mendeteksi dini kejadian yang tidak diinginkan di masyarakat,” pungkasnya. [bed]

Tags: