Jaga Kestabilan Harga, Pemprov Terapkan Strategi Khusus

Asisten II Pemprov Jatim DR H Fattah Yasin bersama Kadivre Bulog Jatim Muhammad Hasyim saat memberangkatkan Gerakan Stabilisasi Harga Pangan di kantor Perum Bulog Subdivre Surabaya Utara Selasa (15/5).

Pemprov Jatim, Bhirawa
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo kembali memberikan jaminan harga kebutuhan pokok tetap stabil, selama Ramadan hingga Lebaran 2019. Untuk itu, pemerintah telah menyiapkan strategi khusus untuk menjaga kestabilan harga.
Tiga strategi itu adalah pertama, pemprov bekerjasama dengan Bulog Jatim menyiapkan sebanyak 116 gerai di pasar-pasar diseluruh Jatim agar menjaga pasokan kebutuhan di pasar. Sehingga harga tidak naik akibat kelangkaan bahan.
Strategi kedua, bekerjasama dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Polda Jatim Kodam, dan Satgas Pangan, melakukan pengecekan secara langsung ke gudang-gudang penyimpanan bahan pokok. Tujuannya untuk memastikan tidak ada penimbunan, mengambil untung terlalu banyak, atau praktek kecurangan lainnya yang dilakukan importir.
“Kami semua mengecek, jangan sampai ada importir yang mengambil untung terlalu besar pada situasi seperti ini. Contohnya bawang putih, dijual Rp28 ribu, padahal jika dijual Rp21-22 ribu sudah untung lumayan. Jadi kami pastikan tingkat keuntungan atau margin-nya logis,” kata Pakde Karwo, sapaan lekat Gubernur Soekarwo, Selasa (15/5).
Pengecekan tersebut, ujar orang nomor satu di Pemprov Jatim ini, juga ditujukan untuk mendapatkan informasi yang valid terkait harga impor, ongkos gudang, dan harga yang dilepas ke pasar. “Setelah ketemu harganya, kemudian dituangkan dalam kesepakatan antara pengusaha, pemprov, TNI, Polda, dan Satgas tadi” ujarnya.
Strategi ketiga adalah, pemerintah melakukan operasi pasar dan memberikan subsidi ongkas angkut, biaya buruh, dan biaya pengemasan agar bahan pokok bisa sampai di pasar atau Distributor 4 (D4). “Jika di Surabaya, D4 itu Pasar Darmo Trade Center, Kapas Krampung, dan Pasar Pucang. Ini kita penuhi semuanya,” imbuhnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disperindag Jatim, Drajat Irawan menambahkan, selain tiga strategi tersebut, Pemprov juga mendorong para produsen, distributor, dan pelaku usaha untuk menggelar operasi pasar secara mandiri.
“Kami juga mendorong gerakan pasar-pasar murah, sudah 38 kabupaten/kota yang menyatakan kesanggupannya untuk menggelar pasar murah secara serentak. Jadi istilahnya kami habis-habisan dan melakukan operasi ‘Sapu Jagad’ agar harga kebutuhan pokok di Jatim tetap stabil,” katanya.
Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Perkebunan, Dinas Peternakan, dan Bulog Jatim, berbagai komoditi di Jatim pada Mei ini mengalami penurunan dibandingkan bulan April 2018. Diantaranya jagung pipilan kering, dimana pada April lalu harga rata-ratanya Rp5.958 per kg, turun 0,43% menjadi Rp5.932, per kg.

Tak Terpengaruh Bom
Pemprov Jatim jamin, harga harga di Jatim terutama Sembako tidak akan terpengaruh oleh peledakan bom di Surabaya dan Sidoarjo. Penegasan tersebut disampaikan asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Jatim DR.H.Fattah Yasin usai memberangkatkan pelepasan gerakan stabilisasi harga pangan di kantor Perum Bulog Subdivre Surabaya Utara Selasa (15/5) kemarin.
“Pemprov bersama semua jajarannya serta semua pihak terkait lainnya seperti Kodam, Polda Armatim dan lain sebagainya sudah saling bahu membahu menjaga dan mengantisipasi akan terjadinya gejolak harga di Jatim,” katanya.
Sebagai jaminan tidak akan adanya gejolak harga Bulog Divre Jatim kemarin telah melakukan Pelepasan Gerakan Stabilisasi Harga Pangan (GSHP) sesuai instruksi Perum Bulog Pusat yang ditujukan sebagai upaya menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok.
Adivre Bulog Jatim Muhammad Hasyim, yang ditemui disela sela acara mengungkapkan, GSHP ini dilaksanakan di 20 titik pasar tradisional, 179 outlet RPK, 5 BUMN,
20 lokasi depan gudang/Kantor Subdivre dan 23 lokasi lainnya dan event (pasar murah, pasar rakyat, dan tempat keramaian lainnya yang memungkinkan kemudahan akses masyarakat).
Rencana pelepasan armada GSHP pada hari ini ditujukan untuk 6 pasar di kota Surabaya (Pasar Tambakrejo, Keputran, Genteng, Pucang Anom) dan pasar di Sidoarjo (Pasar Larangan dan Sukodono). [iib.ma]

Tags: