Jaga Kualitas,Minimalkan Alergi Penerima Darah

UTD PMI Pusat, Dr Riya Safitri saat memberikan materi seminar Various Aspects of Blood Safety for Transfution, Sabtu lalu di HARRIS-POP Hotel & Conventions Gubeng Surabaya. [achmad tauriq/bhirawa]

UTD PMI Pusat, Dr Riya Safitri saat memberikan materi seminar Various Aspects of Blood Safety for Transfution, Sabtu lalu di HARRIS-POP Hotel & Conventions Gubeng Surabaya. [achmad tauriq/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Mengurangi alergi dan radang (panas tinggi) penerima transfusdi darah, Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surabaya terus mengembangkan kualitas transfuse darah.
Packed Red Cells (PRC) atau biasa di sebut Darah Merah Pekat kini sudah berkembang lebih baik yang awalnya tanpa filter sehingga bagi para penerima darah mengalami reaksi panas maupun alergi. Kini PMI Kota Surabaya sudah menggunkan PRC berfilter sehingga memungkinkan penerima darah sudah tidak lagi panas dan alergi berupa gatal-gatal.
Menurut Direktur Unit Transfusi Darah PMI Kota Surabaya, dr Hj Budi Arifah atau biasa di sebut dr Budi saat dikonfirmasi Bhirawa, Minggu (20/12) kemarin mengungkapkan bahwa PMI ingin selalu meningkatkan mutu dan kualitas sehingga darah yang diberikan kepada pasien adalah benar-benar darah yang aman.
“Kebetulan saat ini kita sedang launching Packed Red Cells (PRC) yang ada filternya yang berfungsi supaya leukositnya ikut tersaring sehingga mengurangi resiko transfusi darah. Biasanya kalau transfusi darah itu ada rasa panas dan itu disebabkan karena masih adanya leukosit yang ikut,” jelasnya.
dr Budi menambahkan, dengan adanya Packed Red Cells (PRC) yang berfilter ini p[astinya akan mengurangi jumlah leukosit sehingga hasil yang diterima pasien jauh lebih baik.
“Leukositnyakan sudah  tersaring meskipun tidak semuanya tapi pasti akan lebih baik,” ujarnya.
Sementara waktu proses penyaringan darah menggunakan PRC berfilter juga lebih cepat dibandingkan dengan PRC sebelumnya. “Butuh waktu sekitar 1-2 jam untuk proses penyaringannya sedangkan sebelumnya tanpa filter sekitar 2-3 jam, intinya kita ingin meningkat kualitas darah,” kata dr Budi.
Sedangkan PMI Kota Surabaya juga menggelar seminar Various Aspects of Blood Safety for Transfution Sabtu lalu di HARRIS-POP Hotel & Conventions Gubeng Surabaya, yang dihadiri sekitar 150 peserta yang terdiri dari UTD Jawa Timur, Dokter Umum dan perawat dari Rumah Sakit.
“Seminar one day ini bertujuan untuk meningkat pengetahuan kepada selain klinisi, pengguna darah juga kepada UTD-UTD yang lain, dan juga dalam rangka sosialisasi produk-produk baru yang sudah bisa kita produksi,” pungkasnya.[riq]

Tags: