Hosiah SAg
Hosiah SAg
Menjadi tenaga pengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) diera globalisasi saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi Hosiah SAg. Bagaimana tidak, memboomingnya era smart phone menuntut Hosiah harus piawai dalam memberikan teladan dan bimbingan kepada ratusan siswa siswinya.
Guru di SMPN 1 Curahdami, Bondowoso ini juga harus peduli dan pandai dalam menjaga moral anak didiknya. Sehingga bisa menuntun dengan baik penggunaan alat komunikasi modern bernama androit tersebut.
Hosiah sejak menjadi guru PAI, selalu intens menjaga moral anak didiknya dengan berbagai siraman rohani. Diantaranya, mengajak murid muridnya rajin beristighosah, dzikir dengan salawat, rajin latihan menghafalkan Alquran serta membaca amalan amalan ibadah sunnah lainnya.
“Sebagai sosok guru PAI di SMPN 1 Curahdami, saya terus intens memberikan ilmu kepada siswa agar tidak larut dengan serbuan smartphone. Alhamdulillah, siswa siswi kami disini bisa menimba ilmu agama Islam dengan baik,” tutur alumni PGAN Situbondo tahun 1992 itu.
Wanita berhijab itu menambahkan, demam androit sudah menjadi masalah serius saat ini. Untuk itu, kata alumnus IAIN Jember tahun 1997 ini, agar perkembangan psikologi anak didiknya yang sudah memasuki usia remaja dan rentan tergoda harus dipertebal dengan siraman ilmu agama yang memadai.
Jika tidak, kupas wanita yang juga aktif dalam kepengurusan MGMP (musyawarah guru mata pelajaran) PAI Kabupaten Bondowoso itu, akan banyak siswanya yang salah dalam menggunakan perkembangan tehnologi. “Salah satu solusi yang tepat harus menjaga moral siswa dengan ilmu ilmu agama islam,” pungkas wanita yang asli tinggal di Desa Jetis Kecamatan Curahdami Bondowoso itu. [awi]
