Jajaran Birokrasi Pemkab Sidoarjo Diyakinkan Vaksinasi Covid-19 Halal

Pemkab Sidoarjo, Bhirawa
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI ) Kab Sidoarjo, KH Muhamad Salim Imron mengatakan kalau keberadaan vaksinasi covid-19 saat ini, yakni produk dari Sinovac maupun Biofarma, dari fatwa MUI Pusat dinyatakan suci dan halal.

Demikian dikatakan KH Muhamad Salim Imron, yang menjadi salah satu narasumber dalam acara sosialisasi vaksinasi Covid untuk Sidoarjo kuat dan sehat, yang digelar secara zoom meeting oleh Dinas Kesehatan Kab Sidoarjo dengan para jajaran birokrasi mulai dari Forkopimda, OPD Sidoarjo, Jum at (5/3) akhir pekan lalu.

Pihak Dinas Kesehatan Kab Sidoarjo sengaja menghadirkan narasumber dari sisi agama, supaya masyarakat tidak sampai ragu-ragu untuk melakukan vaksinasi gratis dari Pemerintah tersebut.

“Vaksinasi ini sebagai upaya agar tidak sampai tertular Covid. Namun demikian, kita semua masih tetap untuk melakukan protap kesehatan. Misalnya memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir serta menjaga jarak dari kerumunan. Selain itu tidak lupa senantiasa mengikuti anjuran untuk perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS,” jelas ulama yang sudah berusia 70 tahun itu.

Menurut ulama besar di Kab Sidoarjo ini, pada dasarnya setiap penyakit itu datangnya dari Allah SWT. Dan setiap penyakit pasti ada obatnya. Maka itu, setiap. Manusia diperintahkan dalam agama Islam wajib untuk berusaha.

“Saya sendiri sudah divaksinasi pada tanggal 3 Maret, kemarin, saya rasakan aman-aman saja,” ujarnya. Muhamad Salim Imron, tidak lupa mensosialisasikan vaksinasi ini saat pelaksanaan dalam Bulan Ramadan sebentar lagi, tidak sampai harus membatalkan puasa. Yang membatalkan puasa, katanya hanya dua, yakni makan minum dan berhubungan intim.

Narasumber yang dihadirkan yang lain, yakni drg Ina Maharani, dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, menegaskan vaksinasi merupakan salah satu upaya untuk mengeliminir dan mencegah penularan Covid-19.

Namun demikian, setiap masyarakat jangan sampai lengah dan tetap senantiasa menerapkan protokol kesehatan. Dengan menerapkan 3 M, memakai masker, mencuci tangan dengan air mengalir dan pakai sabun serta menjaga jarak dari kerumunan. Selain itu, menjaga imunitas tubuh dan juga menjaga iman dengan selalu berdo’a kepada Tuhan.

Dikatakan drg Ina, Semua Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur ini statusnya kalau tidak orange, ya kuning. Kabupaten Sidoarjo sendiri sampai saat ini statusnya masih orange.

“Semoga Kabupaten Sidoarjo cepat berubah menjadi kuning,” katanya. Dikatakan drg Ina, kegiatan vaksinasi ini harus dalam tahun ini harus bisa selesai dan harus bisa sukses pada tahun 2021 ini dalam mencegah penularan Covid-19.

Dirinya menerangkan pada tahun 70 an, Pemerintah juga telah sukses dalam melaksanakan vaksinasi cacar yakni mencegah penularan penyakit cacar. Demikian juga pada tahun 90 an, sukses dalam melaksanakan vaksinasi polio, untuk mencegah berkembangnya penyakit polio.

Untuk sementara ini, lanjut drg Ina, vaksinasi Covid-19 masih belum bisa diberikan untuk para ibu hamil. Namun untuk ibu menyusui masih bisa diberikan.

Sementara itu, dikatakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kab Sidoarjo, drg Syaf Satriawarm,Sp.Pros, pada vaksinasi gelombang pertama jumlah vaksin yang diterima Kab Sidoarjo sebanyak 17.960 vaksin sedangkan pada gelombang kedua ini sebanyak 46.460 vaksin.n [kus]

Tags: