Jalan Alternatif Klemuk Longsor

Longsoran tanah akibat turun hujan telah mengakibatkan jalan alternatif Klemuk yang menghubungkan Kecamatan Pujon Kabupaten Malang-Kota Batu tak bisa difungsikan beberapa jam., Rabu (14/1)

Longsoran tanah akibat turun hujan telah mengakibatkan jalan alternatif Klemuk yang menghubungkan Kecamatan Pujon Kabupaten Malang-Kota Batu tak bisa difungsikan beberapa jam., Rabu (14/1)

Batu,Bhirawa
Hujan deras yang mengguyur wilayah Batu beberapa hari ini, membuat tebing setinggi 30 meter di jalan alternative Klemuk longsor, kemarin (14/1). Akibatnya  jalan alternativ menghubungkan Kecamatan Pujon Kabupaten Malang-Kota Batu ini tidak bisa digunakan hingga beberapa jam.
Diketahui, Jalan Klemuk merupakan jalan alternatif yang menghubungkan Kecamatan Pujon Kabupaten Malang dengan Kota Batu. Di antara ruas jalan tersebut, terdapat tebing setinggi 30 meter berada persis di pinggir badan jalan. Dan lantara guyuran hujan beberapa waktu lalu, tanah setinggi kurang lebih 1 meter dan lebar 10 meter longsor dan menutupi badan jalan.
“Kejadian longsor ini terjadi sekitar pukul 03.00 dini hari. Saat itu ada seorang pengendara motor yang memberikan info kepada warga jika ada tebing yang longsor hingga menutup seluruh badan jalan,” ujar salah satu warga Songgoriti, Kasianto, saat ikut membersihkan badan jalan, Rabu (14/1).
Akibat longsoran ini, banyak pengendara kendaraan bermotor yang terpaksa putar balik. Namun ada juga pengendara motor yang nekat melintas. Mereka memanfaatkan celah-celah yang tidak begitu banyak tertimbun tanah. Namun terlihat butuh perjuangan keras untuk melewati area longsor ini karena medan yang licin dan berat.
Kasianto menambahkan, info awal yang diterima ada tanah longsor di dekat perbatasan Pujon dan Batu. Saat itu disampaikan semua badan jalan tidak bisa dilewati kendaraan maupun pejalan kaki. Atas informasi awal itu, wargapun mendatangi lokasi dengan membawa peralatan seadanya seperti cangkul dan sekrup.
Sesampai di lokasi, warga langsung bekerja keras membebaskan jalan, mereka membutuhkan waktu lama, selain itu ada dua pohon jenis Pinus yang ikut terbawa longsoran.
Kemudian warga juga melaporkan kejadian ini ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu.  Usai mendapatkan laporan warga, Petugas BPBD langsung mendatangi lokasi dengan membawa alat berat milik Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR). Selain itu mereka juga dibantu petugas PMK Kota Batu untuk menyemprot dan membersihkan sisa lumpur agar tidak licin dan bisa dilewati pengendara.
Kepala BPBD Kota Batu, Sasmito, memberikan peringatan kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati. Diperkirakan bulan Januari dan Februari ini ada peningkatan curah hujan yang cukup tinggi. Hal ini menimbulkan ancaman tanah longsor dan pohon tumbang. “Beberapa waktu terakhir ini banyak cabang pohon yang patah dan jatuh ke jalan. Karena itulah pengendara motor maupun mobil kita minta untuk lebih berhati-hati,”pesan Sasmito.
Tak hanya berhati-hati di Jalur Klemuk, BPBD juga meminta kepada warga untuk berhati-hati saat berada di Desa Gunungsari, Sumberbrantas, Tulungrejo, Tlekung, dan Oro Oro Ombo. Karena di daerah-daerah tersebut memiliki kemiringan sekitar 30 derajat. Dan atas prediksi peningkatan curah hujan ini, BPBD sudah menetapkan status siaga untuk para personilnya.
Sebelumnya diberitakan, BPBD Kota Batu masih kekurangan 12 alat pendeteksi longsor atau ekstensometer. Alat ini diperlukan untuk mendeteksi potensi longsor di Kota Batu menyusul puncak musim hujan akan terjadi pada bulan Januari-Februari. Saat ini baru 3 alat ekstenso meter yang telah dimiliki BPBD dan telah dipasang di titik-titik rawan longsor di Batu.
Dan untuk menghadapi puncak musim hujan ini, BPBD telah mendeteksi ada 15 titik rawan longsor di Kota Batu. Dan titik-titik tersebut paling banyak berada di Desa Gunungsari, Sumberbrantas, Tulungrejo, dan Songgokerto. [nas]

Rate this article!
Tags: