Jalan Baru Sidoarjo Sambung MERR Dikerjakan

Sidoarjo, Bhirawa
Pemerintah sudah tak sabar untuk segera menyambung jalan MERR yang menghubungkan sisi selatan Surabaya dengan sisa utara Sidoarjo. Tanpa menunggu lama, Balai Besar PU Bina Marga mengerjakan pengaspalan jalan MERR di wilayah Sidoarjo yang tepatnya berada di Perum Pondok Candra,  Kec Waru.
Kadis PU Bina Marga Sidoarjo, Ir Sigit Setyawan, Rabu (23/9) lalu, membenarkan Balai Besar sudah melelang proyek yang akan dibangun penghujung 2015. Proyek peningkatan jalan sepanjang 200 meter dibagi dua jalur. Setiap jalur ada dua lajur yang singkron dengan jembatan yang sudah ada. Jembatan yang rencananya menyambung jalan MERR Surabaya dengan Sidoarjo sudah dibangun lima tahun lalu itu diaspal hingga bunderan Pondok Candra.
Memang diakui peningkatan jalan ini tak efektif selama jalan MERR di Rungkut Kidul tak segera dibangun. ”Namun kami bisa memahami masalah pengadaan tanah yang dihadapi Pemkot Surabaya, sehingga pembangunan jalan ini tak setgera tuntas. Sebenarnya Sidoarjo sudah menunggu MERR bisa sambung dengan Surabaya dengan titik pertemuan nya di Pondok Candra, Waru.
Tentang tanah di wilayah Sidoarjo yang dibangun jalan Balai Besar ini merupakan aset pengembang Pondok Candra. Dan patut disyukuri, sebab pengembang tak keberatan lahannya digunakan untuk pembangunan jalan. Koordinasi dengan pengembang sudah selesai. Rabu lalu sebetulnya ia ingin menemui pihak pengembang untuk memfinalisasi kesepakatan itu.
Pembangunan jalan baru ini tak mematikan jalan lama. Sigit memastikan jalan lama yang berhimpitan dengan sungai difungsikan dengan menyambung dengan jalan baru itu. Sigit mendengar Pemkot Surabaya akan menyelesaikan MERR di Rungkut Kidul untuk bisa menyambung dengan Surabaya. Bila proyek MERR ini benar-benar tersambung maka pengguna jalan tol yang ke Surabaya bisa langsung ke luar di Exit Tol Tambak Sawah (Pondok Candra)  bisa langsung masuk MERR.
Pemkab Sidoarjo juga sudah memiliki rencana besar dengan adanya jalan itu yaitu rencana untuk menyambung MERR dengan jalan lingkar timur. Rencana ini membutuhkan anggaran yang sangat besar. Tak mungkin ditanggung Sidoarjo sendiri. Harus Dilakukan bersama dengan pemerintah pusat, swasta dan Pemkab. Untuk lebih mengkongkritkan rencana besar itu, diawali dengan membuka akses jalan baru dari Bandara Juanda terminal 2 dengan jalan lingkar timur Sidoarjo. Ini saja kalau bisa terealisir akan mengurangi volume kendaraan di Jl Raya Buduran dan Gedangan. Kendala terbesarnya klasik yakni tanah warga. [hds]