Jalan Berlubang Utara Brantas Makan Korban Jiwa

Puluhan lubang menghiasi jalan di utara Brantas yang menghubungkan Kecamatan Ploso dan Kudu Jombang. Kerusakan dengan lubang yang cukup dalam telah banyak menelan korban.

Puluhan lubang menghiasi jalan di utara Brantas yang menghubungkan Kecamatan Ploso dan Kudu Jombang. Kerusakan dengan lubang yang cukup dalam telah banyak menelan korban.

Jombang, Bhirawa
Kerusakan jalan utara Brantas yang menghubungkan Ploso- Tapen Jombang perlu mendapat perhatian pemerintah. Pasalnya kerusakan jalan dengan banyaknya lubang menganga di pinggir jalan telah mengakibatkan banyaknya pengendara kecelakaan bahkan kehilangan nyawa.
Salah satu korban meninggal adalah Kasemun Warga Dusun Cuwalang Desa Daditunggal Kecamatan Ploso. Bersama istrinya, Kakek (60) ini terjatuh dari motor yang dikendarainya bersama istri saat hendak menghadiri acara pernikahan di desa tetangga. Saat melintas di Jalan Cuwalang, motor yang dikendarai terperosok lubang setelah menghindari truk yang melintas dari arah timur. “Korban bersama istrinya mengalami kecelakaan setelah salat Magrib dan sempat dibawa ke puskesmas lalu ke rumah sakit. Dan kemarin malam meninggal dunia,”ujar Suwandi tetangga korban, Senin (11/5).
Akibat jalan berlubang ini, nasib naas juga dialami Risa (35) warga Keboan Kudu. Perempuan paro baya ini kini harus dirawat di salah satu Rumah Sakit Jombang setelah terperosok di tempat yang sama. “Memang kondisi jalan cukup parah, sudah banyak yang berlubang. Sepanjang jalan juga tidak ada penerangan. Korban sampai hari ini masih dirawat di rumah sakit,”kata Ismiyono warga setempat.
Banyaknya lubang yang cukup dalam di sepanjang jalan kilometer 3 Tapen menuju arah Kudu ini, dikatakannya Ismoyo mengakibatkan beberapa pengendara kecelakaan. Di samping banyak lubang, jalan yang sempit dan tanpa penerangan mengakibatkan pengendara motor menjadi korban. “Selama sepekan ini, sudah 9 orang yang menjadi korban kecelakaan. Satu korban meninggal dunia atas nama Kasemun (60) tahun. Rata rata korban kecelakaan karena menghindari kendaraan besar yang melintas dari arah timur dan terperosok lubang,”imbuh Suwandi.
Akibat seringnya terjadi kecelakaan ini, bahkan warga sempat menanam pohon pisang di jalan-jalan berlubang agar para pengendara  motor tidak terperosok dan lebih berhati-hati. “Itu pisangnya masih ada, karena beberapa waktu lalu ada pengendara dari Nganjuk juga kecelakaan di situ,”tambahnya seraya menunjukkan pohon pisang yang telah kering di pinggir jalan.
Warga bersama perangkat desa berharap perhatian dari pemerintah, baik itu perbaikan jalan dan juga ada tambahan penerangan.”Kita minta pemkab segera memperbaiki sebelum banyak korban berjatuhan lagi,”ujarnya.

Kerusakan Capai 300 Km
Sementara itu, data di PU Bina Marga Jombang tercatat kerusakan jalan poros yang kondisinya rusak sepanjang 300 kilometer atau sekitar 45 persen dari jalan yang ada. “Dari 650 kilometer sebanyak 45 persen itu rusak ringan, sedang, hingga rusak berat. Mulai tahun ini kita lakukan perbaikan. Hanya saja, tidak bisa seluruhnya. Perbaikan kita lakukan secara bertahap,” kata Kepala Dinas PU Bina Marga Kab Jombang Ir Hari Oetomo MSi  sembari menyebut sejumlah titik yang mulai mendapat sentuhan perbaikan.
Dia mengungkapkan, perbaikan jalan tersebut salah satunya dengan melakukan pelebaran. Jika sebelumnya, lebar jalan poros kabupaten 3,5 meter kini menjadi 6 meter. Sedangkan pada permukaan jalan ditutup menggunakan aspal hotmix. “Yang sudah mulai pengerjaan di ruas Jalan Pundong. Jalur tersebut menghubungkan Kecamatan Diwek dengan Kecamatan Gudo,” katanya.
Meski panjang jalan rusak mencapai 300 kilometer, namun PU Bina Marga tidak melakukan perbaikan seluruhnya. Tahun ini, perbaikan dilakukan sepanjang 120 kilometer dengan anggaran sebesar Rp 140 miliar yang bersumber dari APBD. “Yang kita tangani khusus jalan pros kabupaten. Untuk kerusakan jalan poros kecamatan atau jalur penghubung antar desa ditangani PU Cipta Karya,” pungkas Hari. [rur]

Tags: