Jalan di Atas Bendungan Sutami Retak Sepanjang 70 Meter

 Jalan yang menuju Bendungan Karangkates ditutup sementara oleh PJT I Malang.


Jalan yang menuju Bendungan Karangkates ditutup sementara oleh PJT I Malang.

Kab Malang, Bhirawa
Bendungan Sutami atau lebih dikenal dengan  Bendungan Karangkates yang berada di Desa Karangkates Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang saat ini mengalami keretakan sepanjang 70 meter.  Akibatnya jalan beraspal di atas bendungan yang biasa dibuat jalan umum bagi masyarakat setempat, kini ditutup sementara.
Sekretaris Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta (PJT) I Malang Ulie Mospar Dewanto membenarkan jika jalan beraspal di atas Bendungan Sutami  kini telah mengalami keretakan sepanjang 70 meter, dengan kedalaman 1,5 meter. Sementara  panjang bendungan 820 meter. Meski terjadi keretakan, namun untuk saat ini dalam kondisi relatif aman. “Kedalaman retakan masih jauh dari inti bendungan yakni setinggi 97,5 meter,” terangnya, Selasa (12/8).
Menyusul adanya keretakan jalan aspal di atas bendungan,  pihaknya telah melakukan penutupan jalan.  Sembari melakukan penutupan,  PJT  I   melakukan observasi untuk mengetahui penyebab keretakan jalan itu. Dari analisa awal, lanjut Ulie, keretakan bisa akibat usia bendungan yang tua dan bisa juga disebabkan kondisi alam.
Retakan jalan aspal itu, diketehui setelah dilakukan inspeksi dari PJT I bersama Balai Bendungan dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, serta Komisi Keamanan Jembatan pada 22 Juli 2014.
Untuk memperbaiki keretakan jalan tersebut, ujar dia, akan dilakukan penyuntikan dan pengaspalan. Pengawasan kondisi fisik bendungan nantinya akan  dilakukan secara menyeluruh dan intensif. Dan pihaknya saat ini telah menggunakan alat deteksi yaitu untuk mengantisipasi ancaman retakan lebih lebar dan luas. “Selama dalam perbaikan PJT 1 melarang semua kendaraan melintasi jalan bendungan,” katanya.
Penutupan jalan terpaksa dilakukan karena selama ini jalan bendungan menjadi akses tercepat untuk menghubungkan wilayah Kecamatan Sumberpucung dan Kecamatan Kalipare. Dengan memotong jalan, maka masyarakat bisa menyingkat waktu. “Tapi, jika tidak melewati bendungan, jarak tempuh  antara dua kecamatan semakin jauh yakni selisih waktu 20 menit untuk menuju Kalipare atau sebaliknya menuju Sumberpucung,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, ia kembali menegaskan, masyarakat jangan mencemaskan terjadinya keretakan jalan di atas bendungan. Sebab, keretakan jalan dalam kondisi aman, dan PJT sendiri sudah melakukan proses perbaikan dengan menambal keretakan. Selama proses perbaikan, masyarakat yang akan menuju kedua wilayah tersebut, dilarang lewat untuk sementara waktu hingga perbaikan dinyatakan selesai.
Bendungan Sutami dibangun pada 1975, sedangkan pembangunan proyek saat itu  dikerjakan tiga kontraktor Jepang yakni Nichimen, Sakai, dan Toshiba, dengan konsultan Nippon.  Bendungan ini dikelola oleh Perum Jasa Tirta I. Air waduk ini berasal dari mata air di Gunung Arjuno dan ditambah air curah hujan. Selama ini Bendungan  Sutami  dengan kedalaman maksimal 31 meter ini mempunyai fungsi di antaranya pengendali banjir,  pembangkit listrik dengan daya 3 x 35.000 KWh (488 juta KWh/tahun), penyediaan air irigasi dengan debit 24 m³/detik pada musim kemarau (seluas 34.000 ha) melalui pengaliran ke hilir serta  pariwisata dan perikanan darat. Waduk dengan luas permukaan 15 km2 ini menampung volume air sebanyak 343 juta meter kubik.  [cyn]

Tags: