Jalan Ditanami Pohon Pisang, Kendaraan Menuju Batu Macet

Warga menanam pohon pisang di tengah jalan sebagai bentuk protes rusaknya jalan dusun, Rabu (8/4).

Warga menanam pohon pisang di tengah jalan sebagai bentuk protes rusaknya jalan dusun, Rabu (8/4).

Batu, Bhirawa
Warga dan pengguna jalan yang melintas di Jl Sentana, yang menghubungkan Desa Ampel Dento Kabupaten Malang, dan Desa Pendem Kota Batu dikejutkan adanya pohon pisang yang tumbuh di tengah jalan. Tanaman itu sengaja ditanam masyarakat sebagai bentuk protes terhadap rusaknya jalan tersebut yang panjangnya mencapai 2 kilometer. Akibatnya, pengguna jalan yang hendak menuju Kota Wisata Batu sedikit terganggu karena arus kendaraan yang melambat bahkan macet.
Dua pohon pisang dan satu tanaman jagung ini berdiri di kubangan jalan beraspal yang sudah rusak. Keberadaan tanaman ini tentu saja menarik perhatian warga serta pengguna jalan yang melintas. Kerusakan jalan ini sudah dilaporkan kepada Bina Marga Pemkab Malang, namun hingga saat ini tidak ada upaya perbaikan. Jengkel dengan lambannya respon warga menanam dua jenis tanaman tersebut di tengah jalan.  “Pisang ini bisa tumbuh kalau ditanam seperti itu,” teriak salah seorang wanita yang naik motor. Laki-laki yang didepannya sontak menjawab, “Yo bener ditanami ben ndang diperbaiki (Ya benar ditanami biar segera diperbaiki),” jawab laki-laki itu.
Kerusakan jalan desa sepanjang kurang lebih 2 kilometer tersebut memang meresahkan warga. Selain banyak pengguna jalan yang terjatuh, banyaknya lubang membuat banyak kubangan air di mana-mana.
Salah satu warga setempat, Riani, mengaku jika adanya kerusakan jalan itu sangat mengganggu dirinya dan warga yang lain. “Ganggu sekali, kalau ada mobil lewat di kubangan itu, airnya langsung menyemprot masuk ke dalam rumah,” ujarnya.
Selain itu, kondisi jalan yang berlubang ini tidak hanya membahayakan pengguna jalan, namun juga membahayakan warga sekitar, terlebih di sepanjang jalan ini banyak anak-anak kecil.
“Kalau ada lubang, pengguna jalan yang cenderung mengendarai kendaraannya dengan meliak liuk kan membahayakan warga dan anak-anak yang banyak bermain di tempat ini,”tambah Riani.
Ia mengatakan jalan rusak ini sudah cukup lama, 4 bulan yang lalu warga berusaha untuk memperbaiki dengan menutup lubang dengan urukan tanah dan sampah. Namun tidak bertahan lama, jalan kembali rusak. Selanjutnya warga menutup lubang dengan coral dan urukan material bekas bangunan, namun lagi-lagi tidak bertahan lama, jalan kembali berlubang.
Warga pun mengadu ke Kades Ampeldento, pengaduan ini sudah diteruskan ke Pemkab Malang, namun hingga saat ini belum ada respon untuk membangun jalan yang melewati 3 dusun tersebut.
Kasun Jumput Hariyanto, membenarkan bahwa rusaknya jalan dusun ini cukup meresahkan warga. Panjang jalan yang rusak kurang lebih 2 kilometer mulai dari Jl Sentana, Jl Rogoboyo, Jl Buyut Risa yang melewati 3 dusun yakni Dusun Jumput, Bunder dan Kasin.
Jalan sepanjang 2 kilometer tersebut diaspal pada 2012, namun sudah 3 tahun ini tidak ada perbaikan jalan. Warga sudah mengadukan masalah ini kepada Kades Ampeldento. Laporan warga ini disampaikan kepada Pemkab Malang. “Kades diberitahu kalau Pemkab Malang berjanji akan memperbaiki pada  Juni,”ujar Hariyanto. [nas]

Tags: