Jalan Kabupaten Rusak, Warga Urunan Beli Tanah Urug

foto ilustrasi

Gresik, Bhirawa
Jalan rusak di wilayah Gresik rupanya bukan hanya jalan nasional saja, seperti Jl Sembayat – Jl Manyar. Tapi, sejumlah jalan kabupaten yang menjadi kewenangan Pemkab, juga banyak yang rusak. Namun, entah karena minimnya anggaran untuk pemeliharaan jalan, Pemkab membiarkan jalan itu tetap rusak.
Seperti yang terjadi pada jalan kabupaten di Betoyo, Kec Manyar yang menghubungkan Kec Glagah, Kab Lamongan ini. Meski jalan itu sudah lama rusak, namun tak segera diperbaiki Pemkab Gresik. Merasa tak sabar, warga akhirnya memperbaiki jalan rusak itu sendiri dengan cara urunan dana untuk beli tanah urug. ”Warga sudah berulang kali melaporkan kerusakan itu ke Dinas PU (Pekerjaan Umum). Tapi, tidak ada hasilnya,” kata Nuri, warga Betoyo, Senin (01/4).
Menurut Nuri, sepanjang jalan itu banyak yang rusak. Selain berlubang, juga bergelombang. Tidak hanya itu, ruas jalan itu juga menyempit. Sebab, kanan – kiri jalan tertutup rumput yang tinggi. Bahu jalan tidak kelihatan. Untuk simpangan mobil harus hati – hati. ”Karena rumputnya juga keras. Kena body mobil bisa beset,” tutur Nuri.
Tidak hanya jalan. Lampu PJU (Penerangan Jalan Umum) sepanjang jalan itu juga banyak yang mati. ”Yang dekat rumah saya saja ada dua yang mati. Meski sudah bolak – balik saya laporkan, tidak diperbaiki. Katanya iya -iya terus setiap saya telpon. Padahal, lampu mati itu sudah enam bulan lebih,” kata Nuri sambil menunjukkan nomor HP rekanan PJU itu.
Disarankan Nuri, bagi pengendara yang lewat jalan itu sebaiknya hati – hati, terlebih pada malam hari. Sebab, selain konsidisi jalan sempit, lampu PJU juga banyak yang padam. Apalagi jalan itu kini ramai. Ini karena menjadi jalan alternativ setelah jalan nasional Sembayat sering macet karena ada perbaikan.
Sementara,  Bambang Isdianto, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemkab Gresik mejelaskan, dana untuk pemeliharaan jalan kabupaten memang cukup besar. Bahkan mencapai miliaran untuk jalan kabupaten sepanjang sekitar 512 km itu. Dari jumlah itu sekitar 17% nya mengalami kerusakan ringan dan berat.
”Untuk pemiharaan jalan itu membutuhkan dana sekitar Rp20 miliar lebih tiap tahun. Kalau tidak segera dilakukan pemeliharaan, kerusakan akan tambah parah,” katanya.
Dikatakan, pemicu kerusakan jalan itu selain karena faktor alam yaitu terkena banjir,   juga banyak truk yang lewat jalan kabupaten melebihi notase. ”Untuk menyiasati kadang langsung kita pasang portal agar tidak bisa lewat. Karena petugas kita tidak bisa terus melakukan pengawasan,” pungkasnya. [eri]

Tags: