Jalan Kenjeran Berlupang, PengendaraEkstraHati-hati

Pengendara motor yang melintasi Jalan Kenjeran menghindari lubang dengan diameter yang bervariasi, Selasa (16/2) kemarin. [syafruddin / magang]

Pengendara motor yang melintasi Jalan Kenjeran menghindari lubang dengan diameter yang bervariasi, Selasa (16/2) kemarin. [syafruddin / magang]

Surabaya, Bhirawa
Intensitas curah hujan di Kota Surabaya tergolong tinggi. Genangan air pun memenuhi titik jalan yang berlubang. Alhasil, Genangan tersebut sering menyebabkan pengendara motor terjatuh. Mirisnya lagi, volume kendaraan yang melintas didominasi truk besar dan bus antar pulau.
Dari pantauan Bhirawa, sepanjang Jalan Kenjeran banyak terlihat jalan berlubang. Hampir setiap meternya jalan berlubang dengan lebar dan kedalaman bervariasi. Maklum, jalan tersebut sering dilintasi truk muatan besar dan bus antar Provinsi menuju jembatan Surabaya-Madura (Suramadu).
Tak sedikit para pengendara motor terjatuh lantaran jalan berlubang tergenang air pasca hujan. Disamping itu, volume jalan semakin sempit lantaran deretan mobil terparkir di bahu jalan. Mulai traffic light (TL) Kapasari menuju jembatan Suramadu, begitu juga sebaliknya.
“Kalau habis hujan gini selalu ada orang jatuh dari motornya. Ya, mungkin tidak lihat kalau jalan itu berlubang. Ditambah lagi, banyak truk besar yang melintas disini,” kata Supardi yang berprofesi tambal ban ini kepada Bhirawa, Selasa (16/2) kemarin.
Jalan yang menghubungkan Surabaya-Madura ini sudah menjadi langganan terjadinya kecelakaan. Warga berharap, pemerintah segera memperbaiki jalan Kenjeran agar korban yang terjatuh tidak bertambah banyak. “Ya, mudah-mudahan ada penambalan jalan disini,” harapnya.
Ia menceritakan, minggu yang lalu sudah ada penambalan jalan yang berlubang yang dikerjakan pada malam hari. Namun, penambalan jalan tersebut hanya dilakukan mulai Mulai traffic light (TL) Kapasari sampai depan tempat pemakaman umum (TPU) Rangkah.
“Minggu kemarin sudah ada aktivitas penambalan jalan. tapi sepertinya gak semuanya ditambal,” terangnya.
Keresahan pengguna jalan inilah dikeluhkan oleh Subiantoro ketika ditemui Bhirawa, Selasa siang. Bukan hanya keberadaan becak saja yang melawan arus jalan, melainkan banyaknya pengendara motor yang mengurangi laju motornya karena jalan berlubang.
“Ini yang membuat tersendat arus lalu lintasnya,” keluhnya.
Pria yang setiap harinya melintasi Jalan Kenjeran ini sangat was-was ketika ada orang yang terjatuh dari motor tidak mengenakan helm. “Meski ada Polisi yang setiap pagi, sore, bahkan malam hari berjaga tidak membuat pengendara lainnya mematuhinya,” ceritanya.
Dikonfirmasi terpisah, Terkait jalan rusak akibat hujan terus-menerus mengguyur Kota Surabaya, Pemkot Surabaya melalui Bakesbangpol Linmas, Soemarno mengaku belum ada keluhan dari warga terkait jalan rusak. “Dalam kurun waktu setahun ini belum ada keluhan terkait jalan rusak akibat hujan. Semua baik-baik saja,” terangnya.  (geh)

Tags: