Jalan Kota Mojokerto Diusulkan Dua Lajur

Jalan Kota MojokertoKota Mojokerto, Bhirawa
Jalur lalu lintas dalam wilayah Kota Mojokerto berpotensi macet dan rawan menimbulkan kecelakaan.  Komisi II DPRD Kota Mojokerto  yang membidangi  pembangunan mengusulkan  pembuatan dua jalur disejumlah ruas jalan di dalam kota Mojokerto.
Ruas jalan yang jadi prioritas penambahan dua jalur itu diantaranya  Jalan Semeru dan Jalan Teratai, Kota Mojokerto. Sedangkan untuk ruas  Jalan Raya Kedundung, Kecamatan Magersari  perlu  dilebarkan menjadi 9 meter.
Jalan yang sarat aktivitas pada jam-jam sibuk ini saat ini hanya memiliki lebar sekitar 5 meter saja.
“Potensi macet dan kecelakaan  lalu lintas di Jalan Semeru dan Jalan Teratai cukup tinggi.  Apalagi pada jam-jam sibuk berangkat sekolah dan pulang kerja. Potensi ini yang belum ditangkap pemkot, dan wajib dilebarkan dan dipecah menjadi dua lajur,” ujar anggota Komisi II DPRD Kota Mojokerto, Edwin Endra Praja, Kamis (26/3) kemarin.
Politisi Gerindra ini memaparkan, penambahan jalur ini berbanding lurus dengan Jalan Benteng Pancasila. “Jalan Semeru masih satu lajur dengan Jalan Benteng Pancasila yang sudah menjadi dua laju. Jadi bisa langsung dibuat lajur yang sama,” cetusnya.
Soal anggaran, Edwin megatakan jika Pemkot Mojokerto mampu.  Sebab, kata ia, anggaran daerah memiliki ruang yang cukup lebar tersediaannya.
“Soal uang tidak ada masalah karena pemkot punya uang. Tinggal diprogramkan saja,” tandasnya.
Secara teknis, proyek ini bisa dilakukan bertahab mulai dari pembebasan lahan. Perkara adanya pemukiman disisi utara jalan ini, Edwin mengatakan itu bisa dibebaskan. Sebab jika tidak, lanjutnya, pembebasannya akan rumit.
Menurutnya, untuk membuka ruang perekonomian di daerah ini bisa dilakukan secara ekstrem. Dalam pandangannya, perluasan ruas jalan ini membuka nadi perekomian kota yang cenderung stagnan.
Khusus Jalan Raya Kedundung, Edwin berpikiran hanya butuh one way. Walau demikian, ia mengatakan jalan itu harus dilebarkan masing 5 meter pada kedua sisinya.
Tentunya, harus ditunjang dan terintegrasi dengan drainase yang mumpuni berikut trotoar yang bisa digunakan kalangan difable.
Ditemui terpisah, Walikota Mojokerto Masud Yunus mengaku sangat mendukung wacana tersebut. “Bagus sekali itu. Dan tentunya hal itu bisa dilaksanakan karena membawa dampak yang signifikan untuk pertumbuhan perekonomian di kota ini,” tandasnya.
Soal implementasinya, Walikota mengatakan akan membicarakan masalah ini dengan jajarannya. “Masih harus kita bicarakan lagi dengan Satker terkait, dan kita mendukung selama positif,” tambahnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa untuk itu ia akan melaksanakan program pembangunan secara terintegrasi dan manfaatnya bisa dirasakan seluruh lapisan masyarakat. [kar.]

Tags: