Jalan Ledokombo di Kabupaten Probolinggo Rusak Parah, Butuh Rp 2,1 Miliar untuk Perbaikan

Kondisi ruas jalan Ledokombo Sumber yang alami rusak parah.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kab Probolinggo, Bhirawa.
Jalan kabupaten di Desa Ledokombo, Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo, rusak parah. Bahkan, lima tahun lebih jalan itu tidak tersentuh perbaikan. Tidak jarang, pengendara motor yang melintas di sana jatuh.

Fauzi, seorang guru agama, Kamis (19/5) mengatakan, sudah tiga tahun dirinya mengajar di SMPN 5 Sumber yang terletak di Desa Ledokombo. Selama itu pula, dia harus melewati jalan kabupaten yang rusak parah. Bahkan, tidak jarang guru yang mengendarai motor jatuh saat melintasi jalan yang rusak.

“Jalan kabupaten di Desa Ledokombo rusak parah. Jalan di desa lain juga rusak. Tapi, paling parah di Ledokombo. Banyak guru yang jatuh saat naik motor,” kata warga Desa Rondokuning, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, itu.

Karena jalan rusak parah, Fauzi bahkan sempat minta tolong warga setempat untuk menutup lubang-lubang besar di jalan dengan urukan bongkaran bangunan. Supaya saat motor melintas tidak jatuh atau mesin tidak kecantol batu-batu di jalan.

“Saya juga sudah mengadukan kondisi jalan yang rusak parah itu ke anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, Pak Joko. Tapi, ternyata tidak ada perbaikan juga,” terangnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Probolinggo Hengki Cahyo Saputra, Kamis (19/5) mengatakan, rencananya tahun ini jalan yang rusak di Ledokombo akan diperbaiki. Perbaikan dilakukan menggunakan APBD 2022. Saat ini, pihaknya tengah menyiapkan perencanaan perbaikan jalan.

“Jalan kabupaten mulai Desa Sumber sampai Desa Ledokombo, Kecamatan Sumber ada kegiatan penanganan tahun ini,” katanya.

Tim Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Probolinggo meninjau lokasi jalan di Desa Ledokombo, Kecamatan Sumber yang rusak. Usai meninjau, dipastikan tahun ini jalan kabupaten yang rusak itu akan diperbaiki. Melalui APBD 2022, telah dialokasikan anggaran sekitar Rp 2,1 miliar.

Hengky Cahyo Saputro saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sudah merencanakan perbaikan jalan di ruas Desa Sumber sampai Desa Ledokombo, Kecamatan Sumber. “Kami sudah melakukan survei tahun lalu, untuk rencana perbaikan jalan di Sumber tahun ini. Untuk memastikan kondisi jalan terkini, kami kembali turun ke lokasi. Ternyata, kerusakan yang terjadi memang bertambah,” katanya.

Hengky menerangkan, untuk ruas Sumber-Ledokombo tahun ini, ada dua kegiatan. Pertama peningkatan jalan kabupaten dan kedua, pemeliharaan berkala jalan kabupaten. Nah, untuk peningkatan jalan itu nantinya difokuskan di Desa Ledokombo dengan angaran sekitar Rp 1,5 miliar. Sedangkan pemeliharaan ruas jalan kabupaten, alokasi anggarannya sekitar Rp 648 juta.

“Sudah kami alokasikan melalui APBD 2022. Anggaran peningkatan jalan kabupaten dan pemeliharaan berkala, sekitar Rp 2,1 miliar,” terangnya.

Keterbatasan anggaran daerah dikatakan Hengky, tidak dapat langsung memperbaiki secara menyeluruh jalan kabupaten yang rusak. Pihaknya tetap melakukan survei dan mempertimbangkan prioritas perbaikan jalan kabupaten tersebut. Termasuk jalan kabupaten di wilayah Kecamatan Sumber, sudah pernah ada kegiatan perbaikan dalam program jalan mantap.

“Kami tengah susun perencanaan perbaikan jalan itu. Termasuk mengoptimalkan kegiatan peningkatan dan pemeliharaan jalan kabupaten di wilayah Sumber, dengan anggaran yang ada,” tambahnya.

Hengki juga akan segera menurunkan stafnya ke Ledokombo untuk mengecek jalan berlubang yang diuruk dengan bongkaran bangunan. Jika kerusakannya sangat parah, jalan itu dapat ditangani darurat lebih dulu.

“Saya cek dulu segera untuk penanganan darurat jika memang harus dilakukan,” tambahnya.wap.gat

Pelajar di Desa Ledokombo, Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo tidak bisa pergi ke sekolah selama musim hujan. Jalan rusak yang berlumpur dan licin menjadi penyebabnya.

Pengalaman tidak mengenakkan itu dialami oleh Erni Jeni, siswi kelas 9 di SMPN 5 Sumber. Selama pandemi, dirinya harus mengambil soal untuk dikerjaan, lalu mengumpulkan tugas ke sekolah. Namun hal ini urung dilakukan karena kondisi jalan rusak parah. Ia pun mengirim pesan teks dan video kondisi jalan rusak kepada gurunya pada Senin (17/5).

“Saya mau izin pak besok tidak masuk sekolah karena jalan yang ada di Ledokombo rusak. Yang ada di atas kuburan itu pak tertutup lumpur jadi saya nggak berani mau lewat,” begitu pesan yang dikirimkan pada gurunya, melalui aplikasi perpesanan Whatsapp.

Erni. Ia mengaku takut untuk melintasi jalan tersebut karena membahayakan. “Saya nggak berani lewat, karena sangat licin. Apalagi setelah hujan,” tulisnya.

Diketahui, jalan di desa Ledokombo itu posisinya miring dan menanjak. Jika hujan terjadi, maka permukaan jalan akan tertutup lumpur. Material tanah, menutupi jalan desa penghubung Dusun Pojok Ledokombo dengan Talunongko.

Sementara untuk mencapai sekolah, pelajar harus melintasi jalan tersebut. Sebab jalan ini satu-satunya jalur yang bisa dilewati ke sekolah. “Kalau tidak hujan, licinnya berkurang, bisa dilalui kendaran. Berhubung sempat gerimis, jadi licin. Banyak mobil yang antri untuk bisa lewat karena takut jika diteruskan,” terangnya.

Tak hanya Erni, warga desa lainnya pun berharap, ada perhatian dari pemerintah atas kondisi itu. “Kami ingin jalan yang rusak itu diperbaiki, sama dengan jalan desa lainnya yang bagus-bagus,” harapnya. (Wap.gat)

Tags: