Jalan Nganjuk Diduga Dirusak PDAM

Proyek peremajaan jaringan PDAM Nganjuk mengakibatkan sejumlah ruas jalan rusak karena galian hanya ditutup tanah.(ristika/bhirawa)

Proyek peremajaan jaringan PDAM Nganjuk mengakibatkan sejumlah ruas jalan rusak karena galian hanya ditutup tanah.(ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Perusahaan daerah air minum (PDAM) Nganjuk dituding sebagai biang dari kerusakan sejumlah ruas jalan yang berada di pusat kota. Setidaknya, Jl Diponegoro, Jl Imam Bonjol, Jl Yos Sudarso dan Jl. Barito terdapat banyak lubang akibat galian proyek peremajaan pipa jaringan air PDAM yang kunjung selesai.
Proyek peremajaan jaringan pipa air minum yang berlangsung sejak tiga bulan lalu hingga kini belum juga selesai. Ruas jalan wilayah kota yang awalnya mulus kini dikanan kiri jalan banyak lubang akibat digali. Parahnya lagi setelah pipa tertanam, jalan yang semula aspal hotmix hanya ditup dengan tanah. Dampaknya ruas jalan menjadi menyempit dan menimbulkan rawan kecelakaan lalu lintas akibat tergelincir tanah bekas galian.
Lambatnya pekerjaan proyek jaringan pipa ai minum PDAM juga membuat gerah kalangan DPRD Nganjuk. Dengan dalih merupakan proyek dari pemerintah propinsi, PDAM Nganjuk seolah-olah lepas tangan dengan kondisi ruas jalan perkotaan yang rusak akibat proyek PDAM.
Agus Setyantoro, anggota Komisi C DPRD Nganjuk mengungkapkan kejengkelannya dengan proyek PDAM yang dinilainya sangat lambat. Lebih dari 90 hari ruas jalan di kota Nganjuk rusak. Bahkan jauh sebelum lebaran, PDAM sudah melaksanakan proyek namun hingaa saat ini belum tuntas. “Perbaikan jalan rusak di pelosok-pelosok Nganjuk belum tuntas, ini masih ditambah permasalahan kerusakan jalan di wilayah perkotaan akibat proyek PDAM,” tegas politisi PKB tersebut.
Saat menjalani masa reses beberapa waktu lalu, Agus Setyantoro telah banyak menerima keluhan jalan rusak akibat proyek PDAM. Dari beberapa pengaduan tersebut, dikatakan Agus Setyantoro, ada warga masyarakat yang terjatuh karena tergelincir tanah bekas galian. Bahkan di Jl Diponegoro, ada mobil station terperosok di lubang galian proyek PDAM, sehingga terpaksa harus ditarik dengan menggunakan mobil lain. “Saya sendiri sempat menjadi korban, motor saya selip saat melaju dari Jl Kartini menuju Jl. Diponegoro. Tepat di sudut jalan Kartini ada bekas galian dan ban belakang saya selip,” keluh Agus Setyantoro.
Karena banyaknya keluhan dari masyarakat soal proyek PDAM, DPRD Nganjuk mendesak agar PDAM segera menuntaskan pekerjaanya. Jalan yang semula aspal harus kembali diaspal jangan hanya ditutup dengan tanah. Selain itu masa pekerjaan proyek yang seharusnya selama 90 hari, jangan sampai molor lagi. “Kami akan memanggil direktur PDAM terkait lambatnya proyek peremajaan pipa jaringan air minum,” terang Agus Setyantoro.
Sementara itu Ir Tirto MM, Direktur PDAM Nganjuk mengakui jika sampai saat ini proyek masih berjalan. Sementara sejumlah galian untuk sementara masih ditutup dengan tanah. Namun untuk langkah selanjutnya, menurut Tirto, pihak PDAM akan mengembalikan kondisi jalan bekas galian seperti semula, jika seluruh jaringan pipa sudah tertanam dengan sempurna.
“Ya pasti akan kami kembalikan kondisi jalan seperti semula dan akan kami aspal,” terang Tirto.
Tirto juga mengatakan bahwa peremajaan jaringan pipa air minum ini merupakan upaya PDAM untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Karena jaringan pipa yang lama sudah berusia lebih dari 30 tahun. “Jaringan pipa air munum yang lama dibangun sekitar tahun 80an, sehingga banyak yang rusak dan tahun 2016 ini mulai dilakukan perbaikan jaringan baru,” kata Tirto. [ris]

Rate this article!
Tags: