Jalan Desa Berlubang Ancam Warga Jombang

7-FOTO KAKI rur-Jalan RusakJombang, Bhirawa
Sejumlah Jalan poros di Kabupaten Jombang kondisinya cukup memprihatinkan, hancur dan berlubang. Kondisi jalan rusak ini terdapat dibeberapa wilayah dan bisa mengancam pengguna jalan karena rawan mengakibatkan kecelakaan. Warga berharap bupati menepati janji mempriortaskan pembangunan infrastruktur jalan rusak.
Kerusakan paling parah terjadi di jalan poros yang menghubungkan Kecamatan Sumobito dan Kecamatan Kesamben. Sepanjang jalur itu tumbuh ratusan lubang yang tak kunjung mendapat perbaikan. Kerusakan jalan poros juga terdapat di Desa Tembelang, jalan yang menghubungkan Tembelang dan Desa Kedungotok kondisinya juga sangat memprihatinkan, terlebih saat hujan lubang lubang tidak terlihat karena genangan air.
Kondisi jalan yang rusak tersebut semakin diperparah dengan serbuan hujan sejak satu bulan terakhir ini. Akibatnya, aspal mudah rontok dan jalan rusak di sepanjang jalur antar kecamatan itu semakin berkembang biak. Sudah begitu, jarak antara lubang satu dengan lainnya cukup berdekatan, dengan diameter antara 20 hingga 70 sentimeter. Sedangkan kedalaman lubang jalan tersebut mencapai 10 sentimeter.
Wahyu Andrianto (21), warga Desa Mlaras, Kecamatan Sumobito, pernah mengalami celaka di jalan poros tersebut. Tepatnya di Dusun Ngembul, Desa/Kecamatan Kesamben. Motor yang ia kendarai menghantam lubang jalan. Wahyu hilang keseimbangan, kuda besi yang ia tunggangi oleng dan menghantam kendaraan lain.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu. “Namun motor saya rusak. Begitu juga dengan motor milik orang yang saya tabrak. Gara-garanya, motor saya menghantam lubang di tengah jalan. Kejadiannya dua hari lalu,” ujar pria berkulit putih ini, Sabtu (7/2).
Sebenarnya Wahyu cukup hapal titik kerusakan di jalan poros Sumobito – Kesamben. Pasalnya, setiap hari dia melewati jalur tersebut untuk berjualan tahu. Namun pagi itu dia ketiban apes. Lubang jalan yang biasanya menganga itu tertutup air sisa hujan semalam. Disangkanya jalan mulus, tapi ternyata di bawah genangan air tersebut terdapat lubang yang siap mencabut nyawa.
“Biar tidak ada korban lagi, saya berharap pemerintah segera memperbaiki jalan rusak antara Sumobito – Kesamben. Apa gunanya kita membayar pajak, kalau jalan dibiarkan rusak,” kata penjual tahu keliling ini penuh harap.
Hal yang sama juga dikatakan Luluk Indrawati (30), warga lainnya. Setiap hari dia melewati jalan poros yang menghubungan Sumobito dan Kesamben. Setiap hari itu pula dia harus zig-zag untuk menghindari lubang maut yang menghadang.
“Apalagi saat pagi hari, arus lalu lintas di jalur tersebut cukup padat. Mulai anak berangkat sekolah, orang ke pasar, hingga pedagang keliling. Semuanya berebut menghindari jalan berlubang,” ujar perempuan yang berprofesi sebagai pengajar ini mengatakan.
Menurut Luluk, dari sekitar 3 kilometer jalan rusak, titik terparah berada di Desa Watudakon, Kecamatan Kesamben. Diameter lubang tersebut antara 20 hingga 70 sentimeter. Bahkan ada juga lubang yang bentuknya memanjang mirip sungai dan jaraknya berdekatan. Akibatnya, pemakai jalan harus berebut menghindari lubang maut tersebut.
“Karena saling berebut jalan, akhirnya terjadi kecelakaan. Saya pernah jadi korban. Makanya pemerintah harus segera melakukan perbaikan. Karena kerusakan tersebut sudah lama, sekitar enam bulan lebih,” ujarnya seraya berharap Bupati menepati janji memprioritaskan pembangunan infrastruktur pembangunan jalan.
Dikonfirmasi terkait kerusakan jalan ini, Kepala Dinas PU (Pekerjaan Umum) Bina Marga, Hari Utomo, mengakui masih banyaknya jalan poros yang rusak di Jombang. Bahkan menurutnya, terdapat 10 ruas jalan poros yang kondisinya rusak, termasuk jalur Sumobito – Kesamben. “Memang masih banyak jalan yang rusak, terutama yang sempat dilewati pembangunan Tol Mojokerto-Kertosono yang pembangunannya masih berlangsung,” ujarnya mengatakan.
Untuk jalan yang digunakan pembangunan tol Mojokerto – Kertosono ini lanjut Hari, pihaknya sudah berkordinasi dan meminta PT MHI (Marga Harjaya Infrastruktur), selaku pengelola jalan tol agar segera memperbaiki. Bahkan PT MHI dikatakan juga sudah di panggil oleh DPRD.
“Kami sudah beberapa kali mengirim surat ke PT MHI agar segera memperbaiki jalan terdampak tol tersebut. Bukan itu saja, belum lama ini DPRD Jombang juga sudah memanggil dan menegur PT MHI terkait kerusakan jalan poros,” tandasnya mengatakan. [rur]

Keterangan Foto: Salah satu jalan rusak di Kabupaten Jombang. [rur/bhirawa]

Tags: