Jalan Rusak dan Berdebu, Warga Kepung Kantor PT PP

Warga Desa Ngrengket dan Desa Kedungdowo melakukan aksi longmarch memprotes PT PP pelaksana proyek tol trans Jawa. [ristika]

Tol Trans Jawa Ganggu Kesehatan Warga
Nganjuk, Bhirawa
Jalanan berdebu dan mengganggu kesehatan, Ratusan warga Desa Ngrengket Kecamatan Sukomoro dan Warga Desa Kedungdowo Kecamatan Nganjuk melakukan aksi demo ke pelaksaanaa proyek jalan tol trans Jawa. Mereka menuntut agar pelaksana proyek juga memperhatikan dampak buruk bagi kesehatan warga sekitar proyek tol.
Warga geram, lantaran jalan desa mereka menjadi rusak setelah dilalui truk pengangkut material. Bila musim hujan jalan menjadi licin, sementara bila saat cuaca terik debu-debu berterbangan menganggu pernafasan. Massa dengan membawa sejumlah kendaraan roda dua dan roda empat mendatangi Kantor PT Pembangunan Perumahan (PP) sebagai pelaksana proyek.
Jayus warga Desa Ngrengket mengatakan, warga sudah menahan kekesalan selama kurang lebih dua tahun. Padahal dijanjikan pada akhir 2017 pembangunan tol selesai, namun hingga saat ini masih belum ada tanda-tanda pembangunan tersebut akan rampung.
“Warga sudah kesusahan dengan banyaknya debu ini. Ada yang batuk tidak sembuh-sembuh, mengalami sesak nafas. Selain itu banyaknya kendaraan truk pengangkut material mengakibatkan warga kehilangan penghidupan mereka, karena jalan menjadi sepi,” jelas Jayus.
Massa meminta ke PT PP untuk segera melakukan perbaikan jalan yang rusak, dan melakukan penyiraman jalan agar debu tidak beterbangan.
Menanggapi tuntutan pendemo, perwakilan dari PT PP, Amru Khazsa mengatakan, pihaknya akan memenuhi permintaan warga untuk melakukan penyiraman jalan, sementara perbaikan jalan pasti akan dilakukan, menunggu proyek tuntas. “Baik kita akan melakukan penyiraman, namun untuk perbaikan jalan tidak bisa dilakukan. Karena truk material yang melintas bukan hanya material jalan tol, namun juga truk pengangkut material pembangunan pabrik yang ada di sekitar tol,” ujar Amru.
Aksi yang dilakukan warga tersebut sempat mendapat peringatan dari pihak kepolisian, karena aksi dilakukan tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu. Mendapat peringatan tersebut, warga mengaku apa yang dilakukan warga tersebut dilakukan secara spontan. Meski sudah melakukan mediasi dengan pihak pelaksana jalan tol, namun warga mengancam akan kembali melakukan aksi bila tuntutan warga tidak dipenuhi.
Sekedar diketahui, jalan arah Nganjuk Kota menuju Kecamatan Rejoso mulai Desa Ngrengket hingga Desa Kedungdowo kondisinya memprihatinkan. Jalan aspal yang dulu mulus kini tak hanya berlubang, tetapi juga debu-debu tebal beterbangan setiap kali truk-truk material tol lewat. Kondisi itulah yang menyebabkan warga sekitar tor banyak yang mengalami sakit saluran pernafaasan dan juga debu yang beterbangan mengotori rumah serta dagangan warga. [ris]

Tags: