Jalan Sidoarjo Siap Jadi Jalur Mudik

Proses pembangunan jalan terus dikebut, dipersiapkan untuk mudik Lebaran tahun ini. [achmad suprayogi/bhirawa]

Proses pembangunan jalan terus dikebut, dipersiapkan untuk mudik Lebaran tahun ini. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Program pembangunan jalan yang ada di wilayah Pemkab Sidoarjo tahun ini tak ada skala prioritas. Karena semua jalan yang ada menjadi prioritas mudik bagi warga sekitar Sidoarjo maupun dari warga Sidoarjo sendiri. Maka pemerintah telah memberikan batas waktu H-7, untuk semua pekerjaan jalan harus tuntas dan siap digunakan mudik.
Melihat kondisi ini, pihak Dinas PU Bina Marga telah mengoptimalkan sekitar 57 paket pembangunan jalan. Baik itu mengenai pembangunan jalan jenis peningkatan, pemeliharaan, pembangunan trotoar serta pembangunan jembatan-jembatan yang segera diperlukan. Dari 57 paket pembangunan itu, 30 paketnya sudah tuntas semuanya, yang lainnya akan dilanjutkan usai lebaran nanti.
Kepala Dinas PU Bina, Marta Ir Sigit Setyawan saat dimintai keterangan, Jumat (10/7) menjelaskan, lebih lengkap terhadap pekerjaan-pekerjaan yang belum tuntas. Bagi pekerjaan yang belum bisa dituntuskan, permasalahannya terletak pada proses pelelangannya, karena proses pelelangannya juga tak bisa serentak, harus bergantian. Makanya, bagi pekerjaan yang belum selesaiĀ  saya minta untuk dihentikan sementara, termasuk alat-alat berat dan material juga harus dibersihkan dari pinggir jalan, tujuannya agar tak mengganggu pengguna jalan yang akan mudik.
Beberapa jalan yang masih dalam proses pengerjaan, diantaranya Jl Raya Gamping, Kec Krian yang menuju ke arah Wonokalang, Kec Wonoayu. Jalan itu lebarnya semula tiga meter sekarang dilebarkan menjadi empat meter, dan memakai metode pengecoran. Juga di Jl Raya Pagerwojo, kini ada pemasangan penahan jalan yang berupa sheetphile. ”Ada sedikit badan jalan yang penuh akibat alat berat. Untuk sementara harus dipindahkan terlebih dahulu,” jelasnya.
Terhadap jalan yang perbaikannya bersifat lanjutan ini masyarakat diminta untuk hari-hati, seperti saat melintas di Jl Raya Kemangsen depan RPH Krian aspalnya rusak. Sedangkan untuk pemadatan beton freecash juga belum tuntas. ”Kami minta masyarakat untuk berhati-hati,” tutur Sigit Setyawan.
Sementara Kepala Bidang Pemeliharaan, Yunan Choiron juga menambahkan, kalau untuk mempercepat realiasasi pemeliharaan jalan, saluran dan trotoar yang rusak di beberapa ruas jalan. Menurutnya mulai tahun ini, pihaknya telah menurunkan Tim Satgas (Satuan Tugas), untuk memperbaiki secara cepat dan lebih efisien karena tidak harus menunggu lama proses pelelangan.
Tim Satgas ini dibentuk untuk menjawab keluhan masyarakat atas kerusakan jalan yang kecil-kecil itu. Jadi setelah kami mendapat keluhan dari masyarakat atas kerusakan jalan, jalan yang berlubang. Tim Satgas langsung turun menindaklanjuti. ”Bagaimana kondisinya, serta bagaimana proses penanganannya hingga selesai,” jela Yunan.
Pekerjaan yang mereka tangani hanya kerusakan jalan berlubang, memperbaiki genangan air di jalan yang perlu dibuatkan saluran pembuangan, serta kerusakan trotoar. Jenis pekerjaannya, tak memerlukan proses lelang, karena proses pelelangan memerlukan waktu yang cukup lama. ”Mereka tinggal mengerjakan saja, sementara material dan sarana kerja sudah disediakan oleh Bina Marga sejak awal,” katanya.
Diambil contoh di Jl Porong hingga Prambon yang selama ini sering menjadi keluhan masyarakat. Karena jalan itu dilalui kendaraan yang cukup besar, bahkan melebihi tonase. Jalan sepanjang 20 km itu sudah mendapatkan program peningkatan jalan dan pemeliharaan jalan. ”Sementara yang tak masuk program itu dan kerusakannya kecil-kecil, tugas Satgas yang melakukan,” pungkas Yunan Choiron. [ach]

Rate this article!
Tags: