Jalan Simokerto Hancur,Penambalan Picu Kemacetan

Petugas PU Bina Marga Kota Surabaya menutup Jalan Simokerto saat proses perbaikan jalan berlubang dengan cara ditambal, Senin (7/3) kemarin. [Gegeh Bagus]

Petugas PU Bina Marga Kota Surabaya menutup Jalan Simokerto saat proses perbaikan jalan berlubang dengan cara ditambal, Senin (7/3) kemarin. [Gegeh Bagus]

Surabaya, Bhirawa
Sejumlah ruas jalan Simokerto yang menghubungkan Wisata Religi Ampel dan Jalan Kenjeran rusak parah. Kerusakan terparah hingga mencapai lebar tiga meter dengan kedalaman 30 sentimeter. Sontak, banyak pengendara melambatkan laju kendaraannya untuk menghindari lubang jalan. Kemacetan pun tak terhindarkan setiap harinya.
Pantauan Bhirawa Senin (7/3) kemarin, petugas PU Bina Marga Kota Surabaya melakukan perbaikan Jalan dengan cara menambalnya. Sayangnya, proses penambalan jalan tersebut dilakukan pada siang hari dengan sistem buka tutup jalan.
Namun setelah penambalan usai, petugas langsung memperbolehkan kendaraan bermotor melewatinya. Alhasil, jalan yang sudah ditambal tersebut terlihat langsung ambles lantaran banyaknya truk pengangkut beban tonase berat dan bus antar provinsi melintasinya.
“Penambalan jalan memang dilakukan pada siang hari, mengikuti jam kerja. Jadi kami pakai sistem buka tutup jalan saat jalan ditambal,” kata Tohir selaku Pengawas Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Kota Surabaya saat ditemui Bhirawa di lokasi.
Tohir beralasan bahwa proses penambalan jalan dilakukan pada siang hari. Meski ia sudah memastikan arus lalu lintas di Jalan Simokerto akan tersendat. “Mau gimana lagi, kalau dikerjakan pada malam hari pengerjaan tidak maksimal karena minimnya penerangan,” urainya.
Ia membeberkan, rusaknya Jalan Simokerto ini disebabkan banyak kendaraan yang melintas tidak sesuai. Banyaknya truk muatan berat menjadi salah satu penyebab jalan milik provinsi ini  rusak parah. “Titik terparah depan Polsek semampir itu sudah hancur, depan SD Sidotopo, dan Cargo keluar masuknya truk,” terangnya.
Tohir mengatakan, sudah sepekan perbaikan Jalan Simokerto dilakukan dengan cara penambalan pada siang hari. Dengan 12 petugas perbaikan jalan tersebut dimaksimalkan juga untuk mengatur arus lalu lintasnya.  “Sudah seminggu kami melakukan perbaikan jalan. Jalan rusak mulai perempatan Jalan Kenjeran sampai jalan Pegirian yang menuju Ampel,” tambahnya.
Perbaikan jalan di siang hari ini pun banyak dikeluhkan pengendara yang melintasinya. Salah satu pengendara motor Sutrimo, warga Nyamplungan mengungkapkan, jalan macet sangat mengganggu perjalanan.
“Masak setiap hari harus menemui kemacetan di sini (Jalan Simokerto). Sudah jalannya rusak, dan banyak mobil besar yang terparkir dipinggir jalan,” kesalnya kepada Bhirawa kemarin.
Ia berharap, mestinya perbaikan jalan tidak dilakukan pada siang hari yang membuat arus lalulintas macet seperti itu. Senada disampaikan Nur Aini, pengemudi mobil yang harus menunggu dibukanya jalan ketika ditutup karena ada perbaikan ini juga mengeluhkannya.
Dia mengusulkan, perbaikan jalan lebih baik dilakukan pada malam hari sehingga tidak terlalu membuat macet panjang.  “Sebetulnya, yang namanya perbaikan jalan tetap membuat macet kendaraan. Tapi, kalau dilakukan malam hari kan relatif tidak banyak kendaraan yang lewat. Ini usul saja sih kalau diterima. Jika tidak ya sudah,” katanya dengan nada kecewa. [geh]

Tags: