Jalanan Menanjak Motivasi Pengadaan Ambulance Mandiri Warga Junggo

Suasana rapat pengadaan Ambulace Junggo di Balai Dusun Junggo, Desa Tulungrejo Kota Batu.

Kota Batu, Bhirawa
Lokasi pemakaman umum Dusun Junggo, Desa Tulungrejo Kota Batu yang jauh dengan jalanan menanjak membuat warga kesulitan saat melaksanakan pemakaman. Hal ini menjadi motivasi bagi warga Junggo untuk memiliki sarana mobil ambulace. Tak ingin menggantungkan harapan pada pemerintah, warga melaksanakan pengadaan ambulance secara mandiri dari dana swadaya masyarakat.

Ketua panitia pengadaan Ambulance Junggo, Suparman mengatakan setiap kali ada warganya yang meninggal, para petakziyah harus membawa keranda jenazah sejauh 2,5 Km dengan kondisi jalan yang menanjak. “Para petakjiyah pembawa keranda, meskipun bergantian namun dengan medan yang menanjak tentunya akan sangat kelelahan. Apalagi jika yang meninggal dunia berada saat jam kerja antara jam 08.00- 12.00 tentu akan kekurangan orang yang memikul keranda ke pemakaman,”ujar Suparman menjelaskan motif pengadaan Ambulance Junggo, Selasa (14/7).

Awalnya pengadaan mobil faslitas umum ini hanya untuk mobil jenazah. Namun setelah mempertimbangkan kondisi mobil yang layak pakai maka fungsinya ditingkatkan menjadi mobil ambulance dan diberi nama Ambulance Junggo.

Dijelaskan pula oleh Kepala Dusun Junggo, Nurhadi bahwa pengadaan ambulance ini murni dari dana swadaya masyarakat. Karena itu dirinya memberikan apresiasi kepada warganya yang berpartisipasi menyumbangkan uang secara swadaya dan sukarela yang dilakukan door to door. “Selain itu beberapa donatur dan HIPPAM Sri Rejeki Junggo akirnya bisa menutupi kekurangan dana pengadaan mobil Ambulance Junggo,” ujar Nurhadi.

Kepala Dusun Junggo berharap bahwa Mobil Ambulance nanti bisa membantu warga dalam upaya mendapatkan pelayanan medis yang cepat dan nyaman. Ia memastikan bahwa ambulance ini juga bisa dipergunakan warga di luar Dusun Junggo yang membutuhkan. Untuk itu warga juga telah membentuk pengurus dan pengelola Ambulance Junggo.

Dalam pemilihan pengurus pengelola Ambulance Junggo telah terpilih Suparman sebagai ketua sekaligus yang mewakili unsur Umat Hindu, sekretarisnya adalah Arif Erwinadi sekaligus yang mewakili unsur umat Islam, dan bendahara Mikhael Muludin mewakili unsur umat Nasrani.

Ditambahkan sekretaris panitia pengadaan Ambulance Junggo, Arif Erwinadi bahwa dana pengadaan masih tersisa kas Rp 6 juta. Rencanaya, dana tersisa ini akan dibuat untuk biaya operasional dan membangun garasi semi permanen untuk sementara. “Di musyawarah yang dilakukan pasca pengadaan muncul usulan agar Pemerintah Desa Tulungrejo bisa menganggarkan pembangunan garasi secara permanen di halaman Balai Dusun Junggo,”ujar Arif Erwinadi.[nas]

Tags: