Jalur Madakaripura Kembali Tertutup Longsor

Alat berat diturunkan untuk tangani longsor jalur Madakaripura.

(Pemkab Kerahkan Alat Berat Atasi Tanah dan Bebatuan)
Kab.Probolinggo, Bhirawa.
Pemerintah Kabupaten Probolinggo terpaksa mengerah alat berat untuk melakukan pembersihan material longsor di jalur wisata air terjun Madakaripura di Desa Negororejo, Kecamatan Lumbang. itupun diridiksi akan memakan waktu 7 hari guna melancarkan arus lalin didaerah itu. Daerah ini memang rawan longsor dan sampai saat ini sudah terjadi ke sekian kalinya. Hal ini diungkapkan  Camat Lumbang Bambang Hariwahyudi, Rabu (22/3).
Sejak Selasa (21/3), warga dan jajaran Muspika Lumbang melakukan proses pembersihan material longsor. Pembersihan ini menggunakan buldozer milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) setempat. Penggunaan alat berat ini, bertujuan untuk mempercepat proses pembersihan material dari badan jalan raya.
Pembersihan secara manual tidak dapat dilakukan. Mengingat material longsor bukan hanya lumpur saja, melainkan bebatuan besar. Selain mengandung bebatuan, ketebalan longsor yang mencapai 4 meter dengan panjang sekitar 75 hingga 100 meter, sangat menyulitkan warga. “Kami mendatangkan alat berat. Ini untuk mempercepat pembersihan, karena jika menggunakan tenaga manual maka akan lama. Sehingga akses jalan bagi warga dan wisatawan terganggu,” ujar Bambang.
Untuk sementara kawasan wisata air terjun Madakaripura ditutup. Mengingat jalur aksesnya belum selesai dibersihkan, serta mengantisipasi longsor susulan. “Kami tutup sampai proses ini selesai. Nantinya kami evaluasi lagi,” katanya.
Longsor ini, terjadi karena tebing gundul dengan kemiringan 45 derajat tersebut, tidak mampu menahan guyuran hujan selama lebih kurang 4 jam. Gemuruh hebat terjadi saat tebing runtuh. Beruntung saat kejadian pada Senin (20/3) kemarin, untung saja tidak ada warga atau wisatawan yang sedang melintas.
Bencana ini, tidak hanya memutus akses menuju air terjun menuju Madakaripura. Namun, juga menutup jalur tansportasi warga di tiga desa, yakni Desa Negororejo dan Branggah, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo. “Serta Desa Gadung, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan, akibatnya ke 3 desa yang ada itu terisolir,” papar Bambang.
“Kami berharap proses tersebut cepat selesai, sehingga aktivitas wisata berjalan normal kembali. Mudah-mudahan segera selesai, karena perekonomian warga disekitar sini bergantung pada kunjungan wisatawan ke air terjun Madakaripura,” tuturnya.
AKP Mustadji, Kapolsek Lumbang mengatakan, petugas kepolisian dan BPBD telah melakukan upaya pembersihan, agar warga di dua desa tersebut bisa lancar melintas di jalan utama itu. “Kami sudah melakukan upaya pembersihan secara bergotong royong, antara kepolisian dan BPBD serta pihak terkait lainnya. Pembersihan mungkin butuh beberapa hari kedepan, karena longsornya meluas dan besar,” jelas Mustadji di lokasi longsor.
Diharapkan warga dan wisatawan berhati-hati dan waspada ketika melintasi di jalan menuju air terjun Madakaripura ini, karena ketika musim hujan sangat rawan terjadinya lonsor. Berdasarkan dari data BPBD Kabupaten Probolinggo, longsor itu berasal dari ketinggian tebing dengan ketinggian sekitar 400 meter tersebut, tiba-tiba ambrol dengan disertai material tanah.
Timbunan longsoran ini menutup badan jalan dengan ketebalan sekitar 3 hingga 4 meter dan panjang 100 meter. “Proses pembersihan timbunan tanah membutuhkan waktu relatif lama jika kondisi cuaca tidak mendukung. Bantuan alat berat yang ada mempercepat pembersihan longsoran tanah,” tandasnya.
Bahkan, dalam bulan ini sudah beberapa kali longsor. Bahkan,  dalam bulan ini sudah beberapa kali longsor. Sepanjang jalan menuju air terjun Madakaripura dari Tongas ke Pasar Lumbang, sebagian masih rusak. Sedangkan, dari Perempatan Pasar Lumbang menuju  lokasi wisata, kondisi jalan sudah mulai bagus.
Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari menyatakan, budaya gotong royong yang telah terbangun di masyarakat menjadi modal kebersamaan dalam mengatasi persoalan sosial. Ia mengapresiasi kecekatan warga dalam berinisiatif membersihkan timbunan tanah longsor tanpa menunggu kedatangan petugas BPBD. [wap]

Tags: