Jalur Mandiri Dibuka, PTN Mulai Pasang Harga

13-jalur-mandiri-PTNUnair Rp 15 Juta, ITS Lebih Mahal
Surabaya, Bhirawa
Tahap penerimaan mahasiswa baru Perguruan Tinggi Negeri (PTN) jalur prestasi dan tes telah berakhir. Kini, giliran jalur mandiri yang mulai dibuka dengan sisa kuota 30 persen. Tiap-tiap PTN pun mulai pasang harga bagi lulusan SMA/SMK yang berminat untuk mendaftar.
Di Universitas Airlangga (Unair) misalnya, jalur mandiri mulai dibuka, Senin (13/6) hari ini hingga 14 Juli mendatang. Jalur mandiri ini memiliki kuota lebih besar dari tahun lalu yang hanya 20 persen. Selain kuota yang semakin besar, biaya pendidikan yang dipatok juga lumayan. Misalnya untuk Uang Kuliah Awal (UKA) di Unair yang minimal Rp 15 juta. Biaya ini disesuaikan dengan program studi yang dipilih, dan paling tinggi pada prodi pendidikan kedokteran dengan UKA Rp 70 juta.
Biaya tersebut belum termasuk Uang Kuliah Sementeran (UKS) yang dibayarkan tiap semester. Besarannya juga ditentukan oleh prodi masing-masing, yaitu berkisar Rp 4 juta sampai Rp 15 juta. “Kalau ingin biaya yang ringan, pastinya harus ikut Bidikmisi,” terang Rektor Unair Prof Moh Nasih dikonfirmasi, Minggu (12/6).
Diterangkan Nasih, tahun ini jalur mandiri juga menerima pendaftar Bidikmisi. Jika pendaftar Bidikmisi yang memenuhi persyaratan Tes Potensi Akademik (TPA) melebihi kuota yang ada. Pihaknya akan mengusahakan untuk adanya penambahan kuota Bidikmisi ke Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). “Peserta Bidikmisi (meskipun tidak lolos Bidikmisi), akan kami berikan tarif khusus yang lebih rendah. Intinya, yang tidak mampu secara ekonomi akan kami bantu, yang berprestasi tertentu akan kami fasilitasi dan perhatikan,” lanjutnya.
Pendaftar jalur mandiri ini merupakan siswa lulusan SMA atau yang setara 2014 dan 2015 harus sudah memiliki ijazah. Sedangkan bagi siswa lulusan SMA atau yang setara 2016 telah memiliki Kartu UNAS/Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN)/Surat Keterangan Lulus (SKL) Pendidikan Menengah, yang memuat informasi jati diri dan foto terbaru yang bersangkutan serta dibubuhi cap yang sah. “Pendaftar jalur mandiri bisa dari mana saja, tidak harus ikut SBMPTN dulu,” pungkasnya.
Sementara di ITS, besaran biaya minimal atau Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) yang harus dikeluarkan lebih mahal lagi, yaitu minimal Rp 20 juta. Besaran ini disesuaikan dengan program studi yang dipilih, bahkan ada yang mencapai Rp 45 juta.
Selain SPI, mahasiswa yang diterima melalui seleksi mandiri di ITS atau yang dinamakan Program Kemitraan dan Mandiri (PKM) ditetapkan Uang Kuliah (UK) tiap semesternya sebesar Rp 7,5 juta. Kecuali untuk biaya pendidikan pada program Double Degree Marine Engineering sebesar Rp 19,7 juta pada semester pertama dan Rp 17,5 juta pada semester berikutnya.
Rektor ITS Prof Djoni Hermana mengatakan jalur PKM ITS ini telah dibuka mulai 2 Juni hingga 16 Juli mendatang. Keistimewaan jalur PKM tahun ini menurutnya karena menerima pendaftar Bidikmisi. Total yang akan dibiayai Bidikmisi oleh ITS adalah sekitar 300 mahasiswa. Masing-masing melalui jalur SNMPTN 40 persen, SBMPTN 30 persen dan PKM 30 persen. “Secara prinsip ketiga jalur (SNMPTN,SBMPTN dan PKM) ada persentase mahasiswa Bidikmisinya. Tetapi mereka harus mendaftar melalui jalur tersebut sejak awal pendaftaran,” jelasnya.
Sedangkan jika di luar kuota yang ada masih ditemukan mahasiswa tidak mampu. Maka pihaknya akan mengusahakan beasiswa di tahun kedua perkuliahan. “Bagi mereka yang tidak mampu, kami carikan beasiswa tetapi setelah satu tahun di ITS. Sehingga prestasinya memang terbukti baik dan layak mendapat beasiswa,” jelasnya. Prinsipnya mereka harus daftar dan masuk ITS dulu, baru dibantu. [tam]

Tags: