Jalur Ngantang Lumpuh Akibat Truk Terperosok

6-FOTO KAKI cyn-18-2-Foto truk trailer terperosok di Jalan Raya Ngantang   (1)Kab.Malang, Bhirawa
Sebuah truk trailer dengan Nomor Polisi (Nopol) B 9162 WX yang mengangkut mesin penyedot lumpur terperosok di wilayah Jalan Raya Desa Jombok, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, pada Selasa (17/2) dini hari. Hal itu melumpuhkan jalur yang menghubungkan Malang, Kediri, dan Jombang, karena badan jalan tertutup truk trailer tersebut.
Dalam kejadian tersebut, jalur dari arah Malang, Kediri, Jombang maupun arah sebaliknya dialihkan oleh pihak aparat Kepolisian. Sementara, pengalihan jalur dari arah timur maupun dari arah barat, terang Camat Ngantang Ikhwanul Muslimin, Selasa (17/2), kepada Bhirawa, disebabkan ruas jalan tertutup badan truk trailer akibat terperosok ditepi jalan. “Hal itu telah menyebabkan jalan yang menghubungkan tiga kabupaten lumpuh total,” jelasnya.
Pengalihan jalur tersebut, masih diterangkan dia, sejak truk trailer tersebut terperosok, namun untuk siang kemarin, kendaraan roda empat dengan ukuran kecil satu persatu bisa lewat, tapi harus berhati-hati. Karena antara jalan yang dilewati sangat sempit, dan jika pengendara tidak berhati-hati, maka bisa menyebabkan kendaraan terguling.
“Pengalihan jalur seperti pengendara dari arah Malang yang mau menuju Kediri atau Jombang harus memutar ke arah Japanan atau lewat Blitar, begitu juga pengendara dari arah Kediri-Jombang menuju Malang harus memutar ke arah Mojokerto,” kata Ikhwanul.
Sementara itu, Kapolsek Ngantang AKP Priyanto membenarkan, jika sejak pagi jalur dari arah Malang dan dari arah Kediri-Jombang dialihkan. Sebab, ruas jalan di wilayah Desa Jombok, Kecamatan Ngantang tidak dapat dilewati kendaraan roda empat akibat sebuah truk trailer terperosok. “Sebelumnya, ada lima truk trailer berkonvoi, namun dari lima truk tersebut salah satunya terperosok, sehingga menyebabkan badan truk menutup jalan,” ungkapnya.
Ditegaskan, dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Untuk saat ini masih dilakukan evakuasi dengan menggunakan alat crane. Namun, saat crane pertama melakukan evakuasi upaya itu gagal. Karena crane yang datang pertama ukuran beratnya hanya 30 ton, padahal truk trailer tersebut beratnya lebih kurang 40 ton-50 ton.
Sehingga untuk bisa mengevakuasi truk trailer yang terperosok membutuhkan crane dengan berat 70 ton. “Hingga saat ini proses evakuasi masih tetap dilakukan, dengan harapan pada sore ini, bisa dilakukan evakuasi agar jalur Malang-Kediri-Jombang bisa normal kembali,” tandasnya.
Berdasarkan pengamatan Bhirawa, sudah dua tahun belakangan ini Jalur Malang Barat saat ini memang sangat ramai dilalui kendaraan karena menjadi jalur terpendek yang menghubungkan Kediri, Jombang, Batu dan Malang.  Kendaraan bus besar dan truck banyak yang melalui jalur tersebut daripada melalui jalur melingkar melalui Mojokerto – Pandaan dan Malang karena sering macet.
Padahal kondisi badan jalan Jalur Malang Barat tergolong sempit, banyak tikungan dan rawan longsor. Sehingga kurang layak untuk dilalui kendaraan berbadan besar dan panjang, apalagi kendaraan berat seperti truck trailer.
Sejumlah kendaraan berat yang melalui jalur tersebut memang memilih berjalan di malam hari untuk menghindari berpapasan dengan kendaraan lainnya. Namun demikian sopir perlu ekstra hati-hati dan harus mengontrol kecepatannya karena banyak tikungan tajam dan sempit di jalur tersebut. [cyn sup]

Keterangan Foto  : Truk trailer mengangkut mesin penyedot lumpur menutup badan jalan akibat terperosok di Jalan Raya Desa Jombok, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. [cyn/bhirawa]

Tags: