Jamaah Calon Haji Mulai Lakukan Manasik

JpegKota Malang, Bhirawa
Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Malang, H. Imron, di sela-sela pembukaan Manasik Jamaah Calon Haji Kota Malang di Samantha Krida Universitas Brawijaya (UB) Malang, Sabtu akhir pekan kemarin menyatakan, jika prosesi manasik haji secara resmi telah dimulai dan akan berakhir pada tanggal 30 Juli mendatang.
Imron menyatakan, Jamaah Calon Haji asal Kota Malang sebanyak 870 jamaah. Sebanyak 776 orang asli Malang, sisanya jamaah mutasi dari luar Kota Malang. Para jamah haji ini didominasi oleh jamaah perempuan sebanyak 511 orang, sisanya sebanyak 359 jamaah laki-laki.
“Terbanyak memang jamaah perempuan, hampir dua kali lipat jamaah laki-laki. Namun tidak ada masalah karena sudah dibagi sedemikian rupa, sehingga ada pemerataan,”tutur Imran.
Jamaah asal Kota Malang ini, lanjut Imran, akan tergabung dalam kloter 55.dan 56. Sesuai dengan jadwal akan berangkat pada tanggal 30 Agustus pukul 06.30 WIB dari lapangan Brawijaya (Rampal).
“Jamaah diperkirakan harus sudah berada di Asrama Haji Sukolilo Surabaya pada pukul 08.00 WIB, untuk dilakukan pemeriksaan berkas dan kelengkapan selama di Makah dan Madinah,”tandas Imran.
Ia juga menambahkan, jamaah asal Kota Malang, diperkirakan akan berada disana selama 40 hari, dan akan kembali ke Kota Malang, pada pertengahan Oktober.
Imran berharap, para jamaah memanfaatkan manasik untuk mempelajari dan menayakan semua yang terkait dengan pelaksanaan haji. Sehigga semua gambaran saat di Makah dan di Madinah sudah terbayangkan secara detail. Apalagi tidak semua jamaah mengikuti Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH). Ada 45 orang non KBIH di kelompokan sendiri.
“Untuk yang non KBIH kita kelompokan sendiri, agar mudah berkoordinasi,” imbuhnya.
Ia lantas menyampaikan, jika jamaah haji asal Kota Malang, tertua laki-laki berusia 86 tahun, atas nama Kholil Bin Simon, warga Jalan Kerto Asri. Sedangkan jamaah perempuan tertua berusia 88 tahun atas nama Sunarto, warga jalan Ir Rais.
Jamaah laki laki termuda usai 22 tahun atas nama Tampan Kurniawan, warga jalan Ir Rais, dan jamaah perempuan termuda berusia 18 tahun atas nama Lailatul Isa, warga Sanan Kota Malang.
Para jamaah dihimbau untuk tidak membawa barang yang berlebihan. Termasuk tidak diperbolehkan membawa kompor, karena selama pelaksanaan ibadah haji, semua sudah ditangung oleh panitia.
“Kalau mau bawa makanan yang tidak berkuah diperbolehkan tapi juga tidak boleh berlebihan. Termasuk obat-obatan, secukupnya saja. Apalagi setiap kloter didampingi dua orang tenaga medis dan satu orang dokter, yang siap memberikan pelayanan kesehatan setiap saat dibutuhkan jamaah,” pungkas Imran. [mut]

Tags: