Jamaah Haji Jatim Masih Membawa Benda Terlarang

4- foto pemeriksaan barang bawaan jamaah hajiSurabaya, Bhirawa
Meski sudah sering diingatkan oleh pihak panitia penyelenggaraan ibadah haji (PPIH), masih ada jamaah haji Embarkasi Surabaya yang kelebihan membawa barang serta membawa benda-benda terlarang. Seperti yang terlihat saat pemberangkatan kloter tiga di Asrama Haji Sukolilo, Selasa (3/9) sore.
Dari pantauan Bhirawa hasil screening petugas melalui alat X-ray, terdapat benda-benda yang disita seperti madu berlebihan, kecap, pisau, obat kumur, shampoo, gunting, cobek hingga paku. Parfum dan body lotion ini sengaja dibawa di tas jinjing bersama dengan kosmetika lainnya. Sementara cobek dibawa oleh jamaah haji untuk untuk memasak.
Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kanwil Kementrian Agama (Kemenag) Jatim, HM. Sakur mengatakan, barang-barang bawaan jamaah haji ini masih dianggap wajar. Meskipun pihak panitia jauh-jauh hari sebelum pemberangkatan sudah mensosialisasikan ke daerah terkait barang-barang yang dilarang untuk dibawa.
” Tetapi karena memang sesuai ketentuannya tidak diperkenankan sehingga harus disita. Kita punya komitmen untuk panitia embarkasi Surabaya tahun ini bahwa manakala ada barang-barang yang tertinggal maka nanti akan dikembalikan ke daerahnya masing-masing,” kata Sakur ketika ditemui Bhirawa.
Oleh sebab itu, masih kata Sakur, pihaknya mengharapkan petugas yang ada di daerah sebelum jamaah berangkat tidak boleh meninggalkan asrama terkait barang-barang yang dilarang untuk dibawa. ” kami itu sudah gak kurang-kurang untuk memberitahukan, istilah bahasa jawanya itu sudah meniren, sebelum musim haji itu kami mengadakan sosialisasi ke daerah agar mentaati peraturan,” tambahnya.
Sakur memaklumi akan hal itu, karena tiap tahun pasti ada kendala seperti ini. Hal ini karena latar belakang jamaah haji berbeda-beda. Pihaknya mengharapkan bagi jamaah haji yang belum berangkat diharap mentaati aturan biar semua lancar untuk tahun ini. ” Karena latar belakang jamaah berbeda sehingga mereka pun mungkin coba-coba. Tapi tahun ini bisa dikatakan kecil kendala daripada tahun kemarin,” ungkapnya.
Sekertaris Satu, Sutarno mengatakan terkait Keberangkatan dua calon jamaah haji (CJH) asal Sidoarjo ke tanah suci yang ditunda karena sakit. Pihaknya masih terus memantau sampai pihak kesehatan menyatakan sembuh dan siap untuk diberangkatkan.
” Kita coba lihat sehari dua hari ini, kalau misalkan nanti sudha ada rekomendasi untuk terbang ya kita akan berangkatkan. Itu sudah biasa bukan hal yang luar biasa, karena setiap tahun ada, kalau sudah mendapat rekom untuk berangkat jamaah ini akan kita berangkatkan ikut kloter berikutnya, jadi menyesuaikan,” kata Sutarno.
Ketika bhirawa mencoba bertemu jamaah haji yang sakit, kebetulan dirawat di Rumah Sakit Haji yang bersebelahan dengan asrama haji Surabaya. pihak humas rumah sakit mengatakan, bahwa memang ada jamaah haji yang dirawat disini. Tetapi untuk sementara pihak keluarga tidak mau bertemu oleh pihak siapapun termasuk keluarganya.
” Pasien untuk sementara tidak mau untuk ditemui oleh pihak siapapun. Kami selaku pihak rumah sakit hanya memberikan pelayanan pada pasien. Dari keterangan dokter pasien jamaah haji terkena hipertensi,” kata humas Rumah sakit haji yang tidak mau menyebutkan namanya. (geh)

Keterangan Foto : petugas pemeriksa tas jamaah haji saat menunjukkan barang-barang yang dilarang.

Tags: