Kota Kediri Raih Penghargaan Jambore Pokdarwis Jatim

Kota Kediri, Bhirawa
Berbagai daerah mulai dari Kabupaten/Kota di Jawa Timur berlomba-lomba menampilkan produk unggulan desa wisata di acara Jambore Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Jawa Timur. Acara digelar selama tiga hari mulai dari tanggal 3-5 Desember di Halaman Jatim Park 3, Kota Batu.

Dalam jambore tersebut, Kota Kediri memamerkan kampung wisata dengan produk unggulannya yakni Tenun Ikat Bandar Kidul. Stand yang ditata rapi membuat para pengunjung pun terpesona melihat keelokan hasil kain tenun ikat khas Kota Kediri tersebut. Motif dan corak Tenun Ikat Bandar Kidul yang memiliki khas tersendiri membuat layak untuk dijadikan cinderamata bagi wisatawan saat berkunjung ke Kota Kediri.

Perolehan penghargaan kampung wisata Tenun Ikat Bandar Kidul, Kota Kediri di Jambore Pokdarwis Jawa Timur tak lepas dari pendampingan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Diabudparpora) Kota Kediri.

Kepala Disbudparpora Kota Kediri, Nur Muhyar mengaku, didapatnya penghargaan Pokdarwis Jawa Timur untuk Kota Kediri ini untuk memacu pengembangan potensi produk unggulan di desa wisata. Sehingga kedepan diharapkan dapat menggaet wisatawan.

“Dengan adanya kampung wisata Tenun Ikat Bandar Kota Kediri, kita harap dapat menggaet wisatawan baik domestik hingga mancanegara untuk berkunjung ke Kota Kediri. Terlebih dengan produk unggulannya ini juga bisa membawa nama Kota Kediri menjadi dikenal di daerah lain,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat menutup acara tersebut secara virtual, mengharapkan desa wisata bisa membawa manfaat bagi sektor-sektor lainnya. Salah satunya terhadap kemajuan UMKM (usaha mikro kecil menengah) yang berdampak pada serapan tenaga kerja di lingkungan sekitarnya.

“Pelaku UMKM harus mendapat perhatian besar untuk membuka peluang pemasaran. Hal ini tercermin dari gagasannya untuk setiap pembelanjaan dengan anggaran di atas Rp 2,5 miliar wajib menyerap produk UMKM,” katanya, Sabtu (5/12/2020).

Lanjutnya, dalam gelaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jatim ini, setiap kontingen mengirimkan delegasi yang terdiri dari pengurus kelompok sadar wisata (Pokdarwis) serta menampilkan potensi-potensi wisata dari perwakilan desa terpilih tiap kabupaten/kota.

“Dengan adanya kegiatan ini, kita bisa saling mengkaji dan menguatkan sehingga desa wisata dapat berkembang dan memberikan efek berantai untuk sektor lainnya,” imbuhnya.

Saat ini Jatim memiliki 479 desa wisata yang tersebar di 38 kab/kota dengan rincian, 23 desa wisata kategori mandiri, 14 desa wisata kategori berkembang dan 442 desa wisata dalam kategori rintisan/potensi. Pembagian kategori tersebut berdasarkan Indeks Desa Wisata yang telah disusun Disbudpar Prov Jatim berkolaborasi dengan asosiasi dan akademisi perguruan tinggi dengan memperhitungkan 85 variabel/sub indeks yang telah disusun.

Dalam kesempatan yang sama, Khofifah juga mengapresiasi pelaksanaan Jambore Desa Wisata dan Pokdarwis Tahun 2020 sebagai wadah untuk saling bertukar informasi dan diskusi bisnis antara Pokdarwis dan pelaku desa wisata yang ada di Jatim.

“Sinergi dan kolaborasi yang baik antara pemerintah, industri, asosiasi dan masyarakat di desa wisata ini menjadi salah satu kunci keberhasilan pengembangan desa wisata. Apalagi desa wisata ini tidak hanya mampu menghasilkan pendapatan desa, tapi juga membuka lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan ekonomi masyarakat desa,” pungkasnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jatim, Sinarto, menambahkan, pelaksanaan jambore kali ini diisi dengan berbagai kegiatan. Mulai dari lomba video kreatif, pameran, saraserahan, presentasi dan diskusi bisnis. Selain itu, ada launching Program Desa Wisata Cerdas Mandiri dan Sejahtera (Dewi Cemara).

“Ada 479 desa wisata di Jatim. Maka dari itu, melalui jambore ini diharapkan bisa memaksimalkan potensi dan kearifan lokal setiap daerah untuk menjadi destinasi wisata dengan mengangakat potensi desa,” kata Sinarto. [Van]

Tags: