Jambore Sastra Kota Batu Jadi Ajang Pembinaan dan Evaluasi Seni Bahasa

Salah satu penampilan drama musikal di ajang Jambore Satra 2018 di STAB Kota Batu.

Batu, Bhirawa
Pengembangan dan pembinaan Bahasa dan Sastra Indonesia terus dilakukan secara terpadu oleh Balai Bahasa Jawa Timur, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Hal ini dilakukan dengan menggelar Jambore Sastra 2018 yang dilaksanakan di Sekolah Tinggi Agama Budha (STAB) Kertarajasa, Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo Kota Batu.
Dengan adanya jambore ini, selama beberapa hari ke depan Kota Batu menjadi ajang bertukar pikiran para pelaku sastra di Negeri ini. Hal ini bertujuan untuk pembinaan sastra sekaligus ajang silaturahmi komunitas yang berkecimpung di dunia sastra.
“Ini bukan lomba, meskipun pesertanya adalah juara-juara Jambore Sastra di Jawa, Bali, NTB dan NTT, namun hanya penampilan dari delapan tim, ” ujar Ketua Panitia Jambore Sastra 2018, Drs Yani Paryono MHum, Rabu (29/8)
Sebelumnya, kata Yani, masing-masing balai mulai dari Balai Bahasa Jawa Barat, Kantor Bahasa Banten, Balai Bahasa Jawa Tengah, Balai Bahasa DIY, Balai Bahasa Jawa Timur, Balai Bahasa Bali, Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat dan Kantor Bahasa Nusa Tenggara Timur menggelar lomba di wilayah mereka masing-masing. Kemudian para pemenang dari lomba tersebut dikirimkan untuk mengikuti Jambore Sastra 2018 di Kota Batu ini.
“Masing-masing kantor atau Balai mengirimkan 7 orang pemain, satu sutradara, satu orang tenaga dari balai atau kantor dan didampingi kepala balai atau kantor,”jelas Yani.
Dalam Jambore Sastra di kota Batu ini mereka menampilkan pementasan drama, drama musikal, pembacaan puisi, musikalisasi puisi dan pementasan sastra lisan.
Meskipun bukan lomba nanti akan dipilih 8 penampil terbaik, yakni pemeran utama putra dan putri terbaik, sutradara terbaik, musik atau ilustrasi musik terbaik, tata panggung terbaik, pemeran pendukung putra dan putri terbaik dan penampilan tim terbaik.
“Ada produk yang juga kita hasilkan, yakni komentar dari para narasumber yang nanti akan jadi pedoman semua peserta untuk meningkatkan kualitas penampilan mereka,” ujar Yani yang juga menjadi Koordinator Sub Bagian Pembinaan Bahasa dan Satra ini. Kegiatan ini sengaja dilaksanakan di Kota Batu setelah lima tahun yang lalu diselenggarakan di Jogjakarta. [nas]

Tags: