Jamin Stok Aman, Disnak Ajak Stakeholder Turut OP

Disnak Jatim menyelenggarakan pertemuan koordinasi bersama stakeholder dalam rangka mengamankan ketersediaan pangan berupa daging sapi, daging ayam, dan telur dari bulan ramadan dan Idul Fitri 1439 H tahun 2018.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Pemprov Jatim melalui Dinas Peternakan (Disnak) meyakinkan pada masyarakat, kalau ketersediaan pangan berupa daging sapi, daging ayam, dan telur dari bulan ramadan dan Idul Fitri 1439 H tahun 2018.
Untuk itulah, Disnak Jatim telah menyelenggarakan pertemuan koordinasi dalam rangka kesiapan Jatim bersama para stakeholder seperti Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU), Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT), Asosiasi Rumah Potong Hewan Unggas Indonesia (Arphuin).
Selanjutnya, Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar), dan Paguyuban Peternak Rakyat Nasional, Rumah Potong Hewan (PPRN), Perusahaan Unit Olahan, dan Perusahaan Breeding Farm.
Selain meyakinkan stok ketersediaan aman, Kepala Disnak Jatim, drh Wemmi Niamawati MMA juga mengimbau agar stakeholder juga melangsungkan operasi pasar (OP) mandiri, dan melaporkan langsung ke Dinas Peternakan Jatim.
Dari data yang dilansir Disnak Jatim menyebutkan, ketersediaan dan kebutuhan komoditas peternakan di Jatim pada bulan April sampai dengan bulan Juli tahun 2018, daging sapi masih tersedia stok 2.469 ton, daging ayam ras 21.689 ton, dan telur ayam ras 63.269 ton. (lihat tabel, red).
Wemmi mengatakan, harga karkas sapi ditingkat grosir stabil di kisaran harga antara Rp 87.000 per kg sampai dengan Rp 88.000 per kg. Harga terakhir pada tanggal 17 Mei 2018 yaitu Rp 88.000 per kg.
Untuk harga karkas ayam broiler mengalami variasi harga dengan harga terendah pada bulan Februari 2018 rata-rata Rp 26.850 per kg, sedangkan harga tertinggi di bulan Mei pada tanggal 8 Mei 2018 harga Rp 48.500 per kg. “Harga terakhir pada tanggal 17 Mei 2018 Rp 32.100 per kg,” jelasnya.
Sementara harga telur ayam ras juga mengalami variasi harga dengan harga terendah rata-rata Rp 17.800 per kg di bulan Februari 2018, dan harga tertinggi di bulan Mei 2018 dengan rata-rata Rp 22.100 per kg. Harga terakhir pada tanggal 17 Mei 2018 Rp 19.900 per kg
“Untuk ayam broiler dan telur broiler harus terus dipantau. Jangan sampai harga tinggi. Setidaknya stok dan harga aman seperti tahun lalu,” ujarnya.
Dijelaskan pula, dalam Permendag nomor 58 tahun 2018 tentang harga acuan pembelian dan penjualan daging ayam dan telur ayam ras, pada harga pembelian di peternak ada batas bawah Rp 17 ribu, dan batas atas Rp 19 ribu. Penetapan harga jual penjualan di tingkat konsumen, daging ayam broiler Rp 32 ribu per kg, dan telur ayam ras Rp 22 ribu per kg.
Sementara Plt Kepala Disperindag Jatim, Dr Ir Drajat Irawan SE MT mengatakan, daging ayam broiler terlihat dari trennya mengalami kenaikan harga. “Sekarang ayam broiler sudah menunjukkan kenaikan diatas HET, enam persen. Telur ayam broiler juga mengalami hal yang sama selisih kisaran Rp 2 ribu. Daging sapi masih stabil,” katanya.
Untuk itulah, dikatakan Drajat, Pemprov juga melakukan operasi pasar mandiri untuk mengantisipasi agar ketersediaan dan harga yang ada di pasaran tetap aman, serta tidak menimbulkan gejolak di masyarakat.
Sementara, Satgas Pangan Polda Jatim menyampaikan terkait tugas dan peranannya serta selalu melakukan pemantauan di berbagai sumber, termasuk isu-isu yang menonjol dan segera disikapi bersama dalam stabilitas ketahanan pangan pada bulan ramadan dan hari raya.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, I Ketut Diarmita mengatakan, saat ini pihaknya telah memiliki data stok ketersediaan dan hasilnya surplus. Selain itu, ia meminta stakeholder benar-benar menjaga kestabilan pangan.
“Jika memang ada kenaikan harga tinggi atau dikatakan stok kosong, maka kami akan meminta bersama satgas pangan mengeceknya, dan jika ada penimbun segera diberikan sanksi,” tandasnya.
Ia juga mengatakan, terkait impor daging hanya dua, dari India dan Brasil. Daging tersebut masuk dalma hal tertentu, dimana nantinya daging kerbau india boleh masuk ketika pemerintah daerah setempat mengizinkan. [rac]

Tags: