Jangan Hasilkan Kepala Daerah Koruptor di Pilkada 2020

Andy Firasadi, Anggota Komisi A DPRD Jatim

DPRD Jatim, Bhirawa
Hasil Pilkada tahun 2015 silam di Jatim cukup membuat kecewa masyarakat. Pasalnya, dari pasangan calon yang terpilih, sebanyak 14 kepala daerah ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kasus terakhir, KPK menangkap Bupati Sidoarjo Saiful Ilah dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan pada Selasa (7/1) lalu. Penangkapan tersebut tersebut diduga terkait pengadaan barang dan jasa.
Hal itu membuat Komisi A DPRD Jatim meminta masyarakat yang mempunyai hak pilih untuk melakukan rekam jejak masing-masing palson. Dengan harapan masyarakat tidak sampai salah memilih calon pemimpin.
“Masyarakat Jangan sampai salah pilih. Karena pengalaman 2015 kemarin, sebanyak 14 kepala daerah yang ditangkap KPK. Jadi, jangan sampai salah pilih,” kata Andy Firasadi, Anggota Komisi A DPRD Jatim saat dikonfirmasi, Kamis (5/11) kemarin.
Politisi PDI Perjuangan ini menyebutkan bahwa banyaknya kepala daerah yang tertangkap lembaga antirasuah ini menimbulkan kekecewaan yang luar biasa buat masyarakat. “Jadi, masyarakat harus benar-benar melihat rekam jejak para calon kepala daerahnya masing-masing,” jelasnya.
Apa yang sudah dilakukan oleh para calon, lanjut Andy, harus diperhatikan sebagai indikator memilih pada 9 Desember mendatang. “Karena ini untuk menentukan masa depan masyarakat, tetap gunakan hak pilih meski ditengah pandemi saat ini,” imbuhnya.
Disamping itu, kata dia, KPU menargetkan partisipasi pemilih di pilkada 2020 sebesar 77,5 persen. Jumlah ini lebih kecil dibandingkan dengan partisipasi pemilihan yang terakhir digelar KPU pada pemilu 2019. Pada saat itu, partisipasi pemilih mencapai 81 persen.
“Oleh karena itu, pandemi ini masyarakat jangan kemudian tidak menggunakan haknya. Selama ini yang dilakukan pemerintah sudah bagus terkait penerapan protokol kesehatan karena tingkat kesembuhannya tinggi di Jatim melampaui nasional. Tapi harus tetap waspada,” pungkasnya. [geh]

Berikut 14 kepala daerah di Jatim yang terjaring KPK sejak 2014 hingga 2020:
1. Almarhum Fuad Amin (Bupati Bangkalan)
2. Achmad Syafii (Bupati Pamekasan)
3. Bambang Irianto (Wali Kota Madiun)
4. Taufiqurrahman (Bupati Nganjuk)
5. Eddi Rumpoko (Wali Kota Batu)
6. Mas’ud Yunus (Wali Kota Mojokerto)
7. Mustafa Kamal Pasha (Bupati Mojokerto)
8. Nyono Suharli (Bupati Jombang)
9. Mochammad Anton (Wali Kota Malang)
10. Muhammad Samanhudi Anwar (Wali Kota Blitar)
11. Syahri Mulyo (Bupati Tulungagung)
12. Setiyono (Wali Kota Pasuruan)
13. Rendra Kresna (Bupati Malang)
14. Saiful Ilah (Bupati Sidoarjo)

Tags: