Jangan Lupakan Sejarah

Drs Edi Irianto

Drs Edi Irianto

Drs Edi Irianto
Slogan politik yang sering diucapkan  oleh Presiden RI pertama Ir Soekarno, yakni Jasmerah (Jangan melupakan sejarah), ternyata juga sangat tepat untuk disampaikan kepada semua masyarakat yang berkunjung ke Museum Negeri Mpu Tantular Provinsi Jatim.
Karena dari evaluasi, pengunjung yang datang kesana entah itu lupa atau apa  yang jelas mereka banyak yang tidak tahu akan hasil-hasil budaya peninggalan nenek moyang bangsanya sendiri.
Kepala Museum Negeri Mpu Tantular Provinsi Jatim Drs Edi Irianto yang ditemui baru-baru ini mencontohkan salah satunya adalah anak-anak sekarang, yang datang banyak yang bertanya apa itu lesung (tempat untuk menumbuk padi dari kayu). Mereka menganggap itu sebagai perahu. Karena bentuknya mirip seperti perahu.
”Saya secara pribadi dan kedinasan prihatin dengan kondisi itu, karena itu kami termotivasi untuk semakin banyak dan sering mempromosikan akan hasil budaya nenek moyang leluhur bangsa kita ini kepada semua  kalangan masyarakat, ” ujar pria yang mengaku kariernya dilahirkan dan dibesarkan di museum yang pernah dapat akreditasi museum provinsi  terbaik 2014 lalu.
Menurut Edi, tidak hanya anak-anak atau siswa sekolah saja yang bertanya karena tidak tahu akan warisan budaya leluhur, tapi yang ironis guru yang datang mendampingi  mereka, juga kadang ada  yang tidak tahu akan warisan budaya nenek moyang.
Menurut Edi, kalau sampai masyarakat kita tidak tahu akan warisan budaya nenek moyangnya, maka budaya leluhur bangsa ini akan  hilang. Padahal warisan budaya nenek moyang ini, menurut Edi, bisa menginspirasi untuk menciptakan budaya baru.
Untuk mengenalkan hasil budaya nenek moyang agar bisa diketahui oleh masyarakat, menurut Edi, pihaknya selama ini punya program kerjasama mengandeng sejumlah pihak. Misal dengan Ikatan Guru Taman Kanak-kanak (IGTK), Ikatan Guru Seni dan Ikatan Guru Sejarah.
”Mereka kita undang agar sering -sering mengajak siswanya datang ke museum untuk melihat hasil warisan budaya nenek moyang,” kata pria kelahiran Kabupaten Magetan itu.
Untuk masyarakat yang jauh dari museum Mpu Tantular, kata Edi, pihaknya menyampaikan siap untuk melakukan jemput bola dengan menggelar pameran budaya di tempat mereka.
Menurut Edi, museum Mpu Tantular tidak hanya tempat menyimpan benda-benda purbakala saja. Tapi sekarang bisa menjadi tempat rekreasi dan tempat pendidikan. Karena di museum yang punya luas 3,5 hektare itu bisa digelar banyak kegiatan yang sifatnya menghibur dan mendidik.  [kus]

Rate this article!
Jangan Lupakan Sejarah,5 / 5 ( 1votes )
Tags: