Jangan Pilih Karena Kepentingan Lebih Kecil dari Kepentingan Bangsa

Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, KH Sholahudin Wahid (Gus Sholah), saat diwawancarai wartawan, Senin (08/04).
[Arif Yulianto/ Bhirawa]

Jombang, Bhirawa
Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebu Ireng Jombang, KH Sholahudin Wahid memiliki beberapa pegangan ataupun parameter untuk memilih calon pemimpin.
Dalam konteks Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019 ini, parameter terpenting yang ditentukan Gus Sholah adalah calon pemimpin yang terbaik untuk kepentingan bangsa. Oleh karenanya, Gus Sholah mengingatkan agar jangan memilih calon pemimpin karena kepentingan yang lebih kecil dari kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia.
“Saya mempunyai beberapa pegangan dalam memilih pemimpin, pertama yang terbaik untuk kepentingan bangsa, atau kepentingan rakyat Indonesia,” kata Gus Sholah saat diwawancarai wartawan di kediamannya di Kompleks Ponpes Tebu Ireng, Jombang, Senin sore (08/04).
Selanjutnya parameter dalam memilih pemimpin menurut Gus Sholah adalah memilih calon pemimpin untuk kepentingan agama. Dan yang ketiga adalah memilih untuk kepentingan lain-lain.
“Jadi jangan memilih karena kepentingan yang lebih kecil dari kepentingan bangsa, itu urut-urutan yang menurut saya perlu disampaikan,” tandasnya.
Berbeda pilihan dalam menentukan calon pemimpin seperti Calon Presiden (Capres) maupun Calon Wakil Presiden (Cawapres) menurut adik kandung KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tersebut, adalah wajar. Hal itu diperjelas dengan contoh kongkrit yang ada di keluarganya.
“Di keluarga saya, beda-beda pilihan. Anak saya ada yang ke 01 (Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin) , ada yang ke 02 (Prabowo Subianto-Sandiaga Uno), monggo saja, tidak ada keharusan untuk sama, saling menghormati, hak pilih itu kita gunakan sebaik-baiknya, kita pilih pemimpin yang terbaik menurut hati nurani dan akal pikiran kita,” tutur Gus Sholah.
Dalam waktu sepekan menjelang pelaksanaan Pilpres pada tanggal 17 April 2019 nanti, Gus Sholah meminta kepada semua pihak agar mengurangi heboh-heboh maupun kata-kata yang dapat menyinggung perasaan orang lain. Selain itu, penyebaran berita bohong juga harus dikurangi.
“Makin lama makin baik, sehingga pada tanggal 17 (April 2019), kita memilih, gunakan hak pilih sebaik-baiknya, datanglah ke TPS, kalau bisa menyaksikan supaya tidak ada kecurangan-kecurangan. Gunakanlah hak pilih sebaik-baiknya,” pungkas Gus Sholah.(rif

Tags: