Djoko Sartono SH MSi
Djoko Sartono SH MSi
Pernah dengar falsafah Jawa ‘kerjo ojok golek jenang, tapi goleko jeneng’ yang artinya kurang lebih, bekerja dengan tulis ikhlas, jangan semata-mata mencari uang ?. Falsafah yang penuh prinsip inilah yang selama ini diterapkan Sekretaris Daerah Kabupaten Sidoarjo, Djoko Sartono SH MSi dalam bekerja sehari-hari.
Dengan berpegang falsafah ini, Djoko bekerja dengan penuh semangat sebagai ASN selama tiga puluh tahu lebih. Sampai pada akhirnya ia dipercaya sebagai orang nomor satu di birokrasi Pemkab Sidoarjo. Maka itu, ia berpesan pada para ASN di Sidoarjo, supaya tidak bekerja karena bila ada uangnya.
“Jangan sampai jika tidak ada uang, tidak mau kerja,” pesannya, saat membuka Bimtek Tim pelaksana Smart City, yang digelar Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Sidoarjo, Selasa (29/8).
Pria 59 tahun tersebut memberikan nasehat pada para pejabat dan staf ASN di Sidoarjo, bila kerja karena semata ada jenang (uang, red) saja, maka nama baik (jeneng, red) akan tertutup oleh jenang. Tapi kalau kerja dilakukan dengan tulus ihklas dan penuh semangat, maka jenang (uang atau rezeki, red) akan mengikuti dengan sendirinya.
Ia menceritakan, dirinya berasal dari keluarga sederhana di Kab Ponorogo. Ibunya yang saat itu sudah janda, harus menghidupi dan membiayai sekolah saudaranya yang cukup banyak. Tapi ia tetap kuliah di Fakultas Hukum Universitas Airlangga tetap dengan semangat meski mengalami keterbatasan yang ada.
“Meski sekolah tidak dengan dukungan biaya yang tinggi dari orang tua, tapi saya bisa menyelesaikan sekolah dengan semangat dan sukses. Dan Alhamdulilah pada akhirnya saya dipercaya bisa jadi Sekda,” ujar mantan Kabag Humas Pemkab Sidoarjo itu.
Ia menyampaikan di negara ini, banyak contoh pemimpinnya yang juga berasal dari keluarga sederhana. Seperti orang nomor satu di negara ini, yakni Almarhum Presiden Soeharto dari Solo, mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari Pacitan dan Wakil Presiden Budiono dari Blitar. [kus]
