Januari-Desember, 18 Warga Meninggal Terjangkit ODHA

Kasi-Pengendalian-Penyakit-Dinas-Kesehatan-Dinkes-Kabupaten-Bojonegoro-Dr-Whenny-Dyah-P.-[Achmad-Basir/bhirawa]

Kasi-Pengendalian-Penyakit-Dinas-Kesehatan-Dinkes-Kabupaten-Bojonegoro-Dr-Whenny-Dyah-P.-[Achmad-Basir/bhirawa]

Bojonegoro, Bhirawa
Tingkat kematian penderita HIV/AIDS (ODHA) di Kabupaten Bojonegoro masih tergolong tinggi. Pada 2015, sejak Januari hingga pertengahan Desember, Dinas Kesehatan Bojonegoro mencatat ada 18 warga Bojonegoro penderita HIV/AIDS yang dinyatakan meninggal dunia.
Kasi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bojonegoro, dr Whenny Diah mengatakan, hingga pertengahan Desember tahun ini ada 145 kasus HIV AIDS yang lagi ditangani dinas. Dari jumlah itu, 143 orang sudah positif terkena AIDS, dan sisanya baru virus HIV. “Dari 143 penderita yang dinyatakan positif HIV AIDS dinyatakan 18 telah meninggal dunia,” kata Whenny Diah kepada Bhirawa, Minggu (13/12) kemarin.
Sebanyak 18 Odha tercatat telah meninggal dunia. Mereka berasal dari berbagai lapisan sosial. Di antaranya pekerja kasar, buruh migran, eks pekerja seksual hingga ibu rumah tangga yang tertular dari suaminya. Dari angka yang dimiliki Dinas Kesehatan Bojonegoro, diprediksi akan terus bertambah jumlah pederita HIV/ AIDS. “Angka kematian itu tergolong tinggi, seiring dengan meningkatnya jumlah penderita HIV/AIDS di Bojonegoro,” ujarnya.
Untuk mencegah angka kematian bertambah, pihaknya telah menurunkan para dokter koordinator Pencegahan Pemberantasan Penyakit (P2P) di berbagai wilayah untuk mendeteksi sedini mungkin kemungkinan pengidap HIV/AIDS segera mendapatkan pengobatan secara intensif. “Selain itu, terkait kematian penderita HIV/AIDS, dalam hal ini penanganan jenazah, pihak Dinas Kesehatan juga melibatkan para modin desa,” terangnya. [bas]

Tags: