Jaran Kencak Glow In The Dark Diharapkan Mampu Jadi Destinasi Wisata

Salah satu atraksi Kuda Kencak dalam Festival Jaran Kencak Glow in the dark

Lumajang, Bhirawa
Jaran Kencak yang secara resmi sah sebagai kesenian asli atau khas Lumajang, sejak ditetapkan oleh Kementrian Pariwisata Dan kebudayaan pada tahun 2016 silam mendapatkan sertifikat sebagai kesenian asli WPTB ( Warisan Budaya Tak Benda). Pemkab Lumajang, secara perlahan terus berbenah untuk mendapatkan hati di masyarakat diantaranya dengan gelaran festival Jaran Kencak Glow In The Dark.
Pola gelaran yang merubah jam tayang pada momen Harjalu Kabupaten Lumajang ke 764 Tahun ini, yang sebelumnya di gelar pada siang hari, tetapi saat ini digelar pada malam hari dengan hiasan pernak pernik lampu hias kostum kuda sehingga tampak memukau, hingga tema pagelaran Jaran Kencak Glow in the dark tersebut diharapkan nantinya mampu memberikan daya tarik tersendiri bagi penonton.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang melalui Kabid Kebudayaan NanangTejo Lelono ketika dikonfirmasi (12/12) menjelaskan bahwa dengan pola gelaran Festival Jaran Kencak Glow in the dark yang menjadi ajang tahunan pada momen Harjalu diharapkan mampu menarik wisatawan domestik maupun dari manca negara.
“Gelaran festival Jaran Kencak Glow In The Dark, dengan pernak – pernik lampu hias yang menyala dalam kegelapan, sangat memukau dan berpotensi mendatangkan wisatawan, itu harapan kami,” ujarnya.
Lebih lanjut Nanang menjelaskan bahwa selama ini Dinas Pariwisata telah membina dengan memberikan ruang untuk berekspresi pada ajang tahunan tersebut yakni pada momen Harjalu, yang melibatkan ratusan kelompok Jaran Kencak yang dibagi seluruhnya dalam sembilan korwil, yang nantinya akan dilibatkan dalam tiap tiap even yang di Gelar Pemerintah Daerah.
” kita akan tetap jaga kesenian asli Lumajang ini agar tidak punah diantaranya dengan membuka ruang bagi seniman Jaran Kencak untuk selalu tampil ditengah masyarakat, disisi lain kegiatan itu diharapkan juga untuk memberikan nilai ekonomis masyatakat dari sektor pariwisata ,” jelasnya.
Sementara itu menurut Bupati Lumajang Thoriqul Haq seperti yang di sampaikan Nanang dijelaskan bahwa pada gelaran Festival Jaran Kencak dengan tema Glow In The Dark yang digelar di depan Pendopo Aria Wiraraja pada tanggal 7 Desember 2019 yang lalu, Bupati juga sangat merespons positif dan mengapresiasi kegiatan tersebut .
“Bahkan Bupati berharap bahwa kesenian jaran Kencak yang merupakan asli kesenia asli Lumajang itu, harus terus dilestarikan dan di kembangkan, sebab ada banyak sisi nilai positif dari segi sejarah budaya kehidupan apa jaman itu, dan juga dapat mengembangkan ekonomi dengan kreasi artistik,” pungkasnya.(Adv.dwi)

Tags: