Jari Deklarasi Cawapreskan Akbar Tanjung

Aktivis pemuda dari berbagai elemen seluruh Indonesia yang tergabung dalam Jaringan Indonesia (Jari) mendeklarasikan mendukung mantan Ketua umum Golkar dan mantan Ketua DPR Akbar Tandjung sebagai calon wakil presiden (Cawapres). [antara foto]

Aktivis pemuda dari berbagai elemen seluruh Indonesia yang tergabung dalam Jaringan Indonesia (Jari) mendeklarasikan mendukung mantan Ketua umum Golkar dan mantan Ketua DPR Akbar Tandjung sebagai calon wakil presiden (Cawapres). [antara foto]

Jakarta, Bhirawa
Para aktivis pergerakan dari seluruh Indonesia yang membentuk Jaringan Indonesia (Jari) mendeklarasikan dukungannya kepada mantan Ketua DPP Partai Golkar sebagai calon wakil presiden pada pemilu presiden 2014.
Deklarasi dibacakan oleh 33 koordinator wilayah (korwil) dari 33 provinsi di Indonesia yang dipimpin oleh Korwil Jari Sumatera Barat Marzul Veri.
“Kami sepakat mendukung Akbar Tanjung sebagai calon wakil presiden,” kata Marzul saat membacakan deklarasi dukungan terhadap Akbar Tanjung pada Rapat Akbar Jari, di Jakarta, Senin (31/3) kemarin.
Pada deklarasi tersebut, Jari berpandangan bahwa Akbar Tandjung adalah tokoh yang memiliki kualifikasi sebagai pemimpin nasional. Namun, karena sistem politik mengatur bahwa calon presiden diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik, maka Jari menyatakan mendukung Akbar Tandjung sebagai calon wakil presiden.
“Jari mengimbau agar parpol mempertimbangkan Akbar Tandjung sebagai cawapres,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Koordinator Nasional (Kornas) Jari, Hamdani Hamid, mengatakan setelah deklarasi ini Kornas bersama korwil dari 33 provinsi akan menyerahkan naskah deklarasi kepada Akbar Tandjung di kediamannya di Jakarta, Senin. Selain itu, kata dia, Rapat Akbar Jari juga menyepakati akan segera membentuk kelembagaan Jari hingga ke tingkat kecamatan dalam waktu dua bulan ke depan.
Hamdani menambahkan, Akbar Tandjung tidak hadir pada deklarasi dukungan terhadap dirinya, karena ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkannya.
Menurut dia, sejak Minggu (30/3) malam hingga Senin pagi, Akbar Tandjung menyatakan konform akan hadir.
“Namun setelah itu, Bang Akbar menelepon mengatakan ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan sehingga tidak bisa hadir,” katanya.
Rapat Akbar Jari diselenggarakan selama dua hari di Jakarta, pada 30-31 Maret 2014.  [ant]

Tags: