Jaring Atlet Difabel, Dispora Jatim Lakukan Talent Scouting

Dispora Jatim melakukan talent scouting untuk mencari atlet difabel berbakat di lima kabupaten/kota. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan prestasi di Pepapernas VII. [wawan triyanto/bhirawa]

Dispora Jatim melakukan talent scouting untuk mencari atlet difabel berbakat di lima kabupaten/kota. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan prestasi di Pepapernas VII. [wawan triyanto/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Sukses Kontingen pelajar difabel Jatim menembus rangking empat besar di Pekan Paralympic Pelajar Nasional (Peparpenas) VI Jakarta 2013, membuat Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan (Dispora) Jatim menggelar talent scouting (TS) untuk mencari atlet berbakat di beberapa daerah.
Sekitar satu bulan lebih Dispora Jatim melakukan TS ke lima daerah, yakni Kota Kediri, Tulungagung, Kota Mojokerto, Sidoarjo dam Kota Malang. Nantinya pihak Dispora akan melakukan pendataan atlet-atlet pelajar difabel.
Menurut Kepala Dispora Jatim, Dr Sugeng Riyono, tujuan dari TS adalah untuk mencari atlet difabel dikalangan pelajar. Mereka nantinya diharapkan bisa mendongkrak prestasi di Pepapernas VII yang kemungkinan akan digelar di Jabar. “Kami berharap bisa meraih prestasi lebih baik lagi di Pepernas mendatang,” tegasnya, Selasa (15/4).
Ia mengakui kalau saat ini Jatim kekurangan atlet difabel. Untuk memperbanyak atlet, pihak Dispora akan terus mencari atlet berkebutuhan khusus itu didaerah maupun di Sekolah Luar Biasa (SLB). “Kita harus memiliki atlet di Cabor yang banyak medalinya dan untuk tahun depan harus ada evaluasi agar bisa mendongkrak prestasi,” katanya.
Kepala Bidang Pengembangan Olahraga Rekreasi, Abd. Haris Ramadhan menjelaskan, selama melakukan TS, Dispora bekerjasama dengan pihak Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan tenaga instruktur jasmani dan psikologi. “Disetiap daerah kami melakukan tes terhadap 30 atlet difabel dan ada beberapa atlet yang memiliki bakat olahraga. Sedangkan tujuan kami melibatkan Unesa dan tenaga psikolog untuk mengetahui bakat atlet,” katanya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk TS kali ini pihak Dispora melakukan tes terhadap difabel kategori tuna grahita, tuna rungu dan upper lower. “Kami berharap para atlet yang berbakat itu bisa turun di Pepaperda yang digelar Bulan Juni mendatang,” katanya.
Jika tidak ada kendala Pepaperda akan digelar pada 17-18 Juni di Surabaya. Ajang ini untuk mengukur kekuatan atlet berkebutuhan khusus dan sekaligus digunakan untuk seleksi atlet sebelum dikirim ke Pepapernas VII. “Mereka yang juara di Pepaperda akan mendapt peluan bertanding dan berlomba di Pepapernas VII,” katanya.
Sementara itu pelatih atletik difabel asal Kota Kediri, Karmani mengaku sudah memiliki atlet berbakat yang diharapkan bisa meraih prestasi di Pepaperda maupun Pepapernas. “Selama ini kami terus melakukan pembinaan terhadap atlet difabel terutama di cabang olahraga atletik. Syukurlah ada beberapa atlet yang akan kita lihat kemampuan di Pepaperda mendatang,” katanya.
Karmani selama ini cukup berhasil membina atlet difabel di daerah, terbukti ia bisa membina Nanda Mei yang telah berhasil meraih prestasi di nasional maupun internasional. “Saya yakin kalau pemerintah peduli terhadap pembinaan atlet difabel, maka akan muncul atlet berprestgasi yang bisa meraih juara di level internasional,” katanya.
Seperti diketahui, prestasi para atlet difabel Jatim di Peparpernas VI Jakarta 2013 berhasil menempati urutan ke empat dengan meraih 7 emas, 5 perak, 3 perunggu. Sedangkan juara umum diraih oleh Jabar dengan 14 emas, 7 perak, 6 perunggu, peringkat kedua, Riau 13 emas, 4 perak, 4 perunggu, ketiga Papua 8 emas, 2 perak, 2 perunggu dan kelima Jateng 6 emas, 11 perak dan 7 perunggu. [wwn]

Tags: