Jaringan Gas 4.000 Rumah Tangga di Kabupaten Probolinggo Tersambung

Jaringan gas 4 ribu rumah tangga sudah tersambung. (wiwid agus pribadi/bhirawa)

(Empat Kelurahan Lebih Dulu Nikmati Jargas)

Kabupaten Probolinggo, Bhirawa
Tahun 2019, Kabupaten Probolinggo mendapatkan alokasi Jaringan Gas (Jargas) sebanyak 4 ribu Sambungan Rumah (SR). Jumlah ini akan bertambah menjadi 10 ribu SR, karena tahun 2020 mendatang mendapatkan tambahan sebanyak 6 ribu SR.
Untuk sementara, fokus dari SR Jargas ini berada di wilayah Kecamatan Tongas dan Sumberasih. Hal ini disampaikan Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Setda Kabupaten Probolinggo, Susilo Isnadi, Minggu (15/9) kemarin.
”Kini proses Jaringan Pipa (Jarpi) tahun 2019 sudah sampai ke rumah masyarakat. Jarpi induk sudah siap dan tinggal mengkoneksikan dengan jaringan SR saja,” katanya.
Susilo menjelaskan, proses pengerjaan pipa SR Jargas di wilayah Kecamatan Tongas dan Sumberasih sudah hampir rampung. Kini tinggal memastikan Bulan September 2019 ini, sebanyak 4 ribu SR sudah bisa diresmikan dan segera dimanfaatkan masyarakat.
”Untuk pembangunan pipa induk MRS (Metering Regulating Station) ditempatkan di RSUD Tongas dan proses pembangunannya sudah hampir selesai. Sementara pembangunan RS (Regulating Station) sebanyak lima titik sudah dalam tahap akhir,” jelasnya.
Untuk pipa dalam Jargas ini aman karena sudah SNI (Standart Nasonal Indonesia) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia Direktorat Jenderal (Dirjen) Migas (Minyak Bumi dan Gas). Intinya pipa jaringan gas ini aman tidak mengganggu dan merusak jaringan yang ada.
”Keunggulan gas bumi dibandingkan dengan LPG bersubsidi tekanannya lebih rendah, sehingga lebih aman digunakan dalam rumah tangga. Dan tingkat konsumsinya dalam sebulan bisa menghemat sampai 40% dari penggunaan biasanya. Misalnya dalam satu bulan rumah tangga yang menggunakan LGP 3 Kg menghabiskan sebesar Rp74 ribu, maka jika menggunakan Jargas bisa hemat sampai 40%,” terangnya.
Jargas ini untuk rumah tangga dan bukan konversi dari LPG 3 Kg yang peruntukannya untuk keluarga pra sejahtera dan usaha mikro. Ini proyek vital nasional ke depan penggunaan gas untuk rumah tangga melalui saluran gas bumi. Nantinya ketika sudah diresmikan masyarakat akan diberikan bantuan kompor.
Terpisah Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin mengaku, sambungan Jargas itu sangat membantu perekonomian warganya. Jargas juga dirasanya lebih murah dan praktis ketimbang gas elpiji. Maka banyak warga Probolinggo yang mengajukan agar bisa dialiri Jargas. ”Di Kecamatan Mayangan saja sudah ada sekitar 800 keluarga yang masuh daftar antre. Itu menandakan antusiasme masyarakat tinggi menyambut aliran Jargas ini,” kata Habib.
Melihat antusiasme ini, Habib juga mengaku sudah melayangkan surat kepada Kementerian ESDM, sebagai pengajuan penambahan pemasangan Jargas di kotanya. Habib mengajukan agar Kementerian ESDM bisa menambah pemasangan Jargas di Probolinggo mencapai 10 ribu. Dari 5.088 SR yang sudah terpasang di Probolingho, baru 40% yang beroperasi sempurna. .
Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Sukandar menegaskan, dengan disalurkannya 5.088 SR itu, warga di empat kelurahan di Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, sudah bisa menikmati Jargas yang digadang – gadang lebih murah dan aman. ”Totalnya ada empat kelurahan dari total lima di Kecamatan Mayangan yang sudah dialiri Jargas. Yaitu Kelurahan Mayangan, Kelurahan Mangunharjo, Kelurahan Jati, dan Kelurahan Wiroborang,” kata Sukandar.
Sukandar menjelaskan, dengan menggunakan dana APBN, hingga akhir 2018 telah dilaksanakan pembangunan Jargas bumi untuk rumah tangga sebanyak 325.773 SR di 16 Provinsi, di 40 Kabupaten/Kota. Sementara untuk tahun 2019, rencananya jargas akan dibangun 78.216 SR di 18 lokasi.
Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso mengungkapkan, pembangunan Jargas Probolinggo merupakan proyek dari Kementerian ESDM, dengan investasi total proyek mencapai Rp97,08 miliar. Saat beroperasi sepenuhnya, Jargas Probolinggo akan melayani 5.088 SR. Di Kota Probolinggo gas yang dialirkan dijual dengan harga Rp 4.250 per meter kubik. [wap]

Tags: