Pembangunan JaringanGas Warga Sidoarjo Jalan Terus

Kondisi sumur di Tanggulangin 1 Sidoarjo yang masih menjadi perhatian pihak Pertagas Niaga untuk diperbaiki. [achmad suprayogi/bhirawa]

Kondisi sumur di Tanggulangin 1 Sidoarjo yang masih menjadi perhatian pihak Pertagas Niaga untuk diperbaiki. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Jaringan Gas (Jargas) untuk Sambungan Rumah (SR) yang saluran pipanya sudah terpasang sebanyak 3.850 rumah secara gratis, rencananya akan dialiri gas pada Bulan Maret 2016 mendatang tetap berjalan sesuai rencana. Tak terpengaruh adanya permasalahan rencana pengeboran Lapindo di sumur Tanggulangin 1 Sidoarjo.
Hal ini ditegaskan Manager Stakholder Relation Pertagas Niaga, Ratna Dumila saat dihubungi kemarin. Menurutya, kalau untuk memfungsikan jaringan itu tak ada kaitanya dengan proses pengeboran di sumur Tanggulangin 1. Karena pihak Pertamina dan Lapindo sudah melakukan tandatangan perjanjian jual beli gas. Artinya, alokasi gas untuk city gas Sidoarjo sudah ada meski tanpa Lapindo melakukan pengeboran sumur baru.
”Jadi untuk memfungsikan jaringan itu paling lambat Bulan Maret 2016 mendatang. Tentunya dilakukan secara bertahap. Pihak kami kini masih konsentrasi memperbaiki pipa-pipa jaringan, diduga masih adanya beberapa pipa gas yang perlu diperbaiki. Sebab ada beberapa yang mengalami kerusakan tak disengaja. Diantaranya kena pengerukan sungai, bongkaran rumah warga serta kena aspal pembangunan jalan. Jadi kami tak mau gegabah, khususnya pada aspek safety,” pungkas Ratna Dumila.
Terpisah, Kepala Bidang ESDM Pemkab Sidoarjo, Agus Darsono juga menegaskan kalau kini di wilayah Kab Sidoarjo sudah tersambung sebanyak 10.350 Jargas. Sebanyak 5.630 sambungan sudah teraliri gas, yakni berada di Desa Ngingas, Wedoro, Tambaksawah dan Medaeng, Kec Waru. Sedangkan jaringan gas yang belum dioperasikan berada di Kec Tanggulangin, tersebar di Desa Kalidawir sebanyak 900 SR  di desa Kalitengah 400 SR, Gempolsari 400 SR, Kludan 400 SR, Ngaban 200 SR dan Kedungbanteng sebanyak 850 SR. Sisanya, jaringan gas yang berada di Desa Kedungturi, Kec Taman.
Agus menjelaskan, suplai gas dari sumur Lapindo masih bisa memenuhi kebutuhan gas di Sidoarjo. Sebab, dalam sehari produksi gas dari sumur Lapindo yang ada di Tanggulangin sekitar 5 Million Meter Cubic Feet (MMCF). Sedangkan yang dibutuhkan masih jauh dari produksinya. Namun pihak ESDM Pemkab Sidoarjo tak bisa memperkirakan gas di sumur Lapindo akan habis dalam berapa tahun lagi. ”Harusnya kalau di eksplorasi lagi kandungan gas Lapindo bisa memenuhi kebutuhan gas 20 sampai 30 tahun lagi,” ujarnya.
Public and Goverment Relation SuperIntendent Lapindo Brantas Inc, Ari Soesanto, pernah mengatakan jika saat ini sumur milik Lapindo Brantas Inc, yang masih produktif di sumur Wunut, Kec Porong dan di Tanggulangin, dari dua sumur itu bisa memproduksi 5 MMCF. ”Jika untuk menyuplai program city gas pemerintah, juga untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Kalau tak dieksplorasi lagi, paling lama lima sampai 10 tahun lagi sudah habis,” tandas Ari Soesanto. [ach]

Tags: