Jasa Penukaran Uang Mulai Marak di Pasuruan

7-foto B hil-0307-jasa penukaran uang muncul di kota pasuruan1Pasuruan, Bhirawa
Seperti tahun sebelumnya, menjelang hari raya Idul Fitri di Kota Pasuruan banyak bermunculan jasa penukaran uang baru. Namun untuk tahun ini, di awal Ramadan tepatnya di hari keempat bulan suci, Kamis (3/7), beberapa penjajah jasa penukaran uang sudah memulai usahanya. Jasa penukaran uang di Kota Pasuruan mulai muncul di tepi-tepi jalan protokol yakni di Jalan Balai Kota, di Kota Pasuruan.
Salah satu penjual jasa penukaran, Diana Karolis mengatakan dipilihnya jasa penukaran uang pada awal Ramadan sebagai antisipasi banyaknya masyarakat yang menukarkan uang menjelang lebaran Idul Fitri. Selain itu, karena sepinya jasa penukaran uang di tempat lain yang muncul sehingga dengan membuka jasa penukaran uang lebih awal. Diharapkan, mendapatkan keuntungan lebih banyak.
“Pada tempat lain seperti di Kota Surabaya maupun Malang belum ada orang yang membuka jasa penukaran uang, sebab biasanya muncul pada pertengahan hingga akhir Ramadan. Makanya saya membuka jasa penukaran uang di Kota Pasuruan pada awal Ramadan tak lain agar mendapatkan untung lebih,” kata Diana Karolis, warga asli dari Kabupaten Sidoarjo.
Menurutnya, dalam setiap transaksi penukaran uang baru senilai Rp100 ribu, ia mengambil untung sebesar Rp10-20 ribu. Persediaan mata uang dengan nominal yang beragam, mulai dari pecahan Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000 dan Rp10.000.
“Untuk pecahan Rp1.000-2.000 saya jual seharga Rp120.000. Sedangkan, uang pecahan Rp5.000-10.000 dijual Rp110.000. Untung sebesar Rp10-20 ribu itu merupakan jerih payah kami mengantre puluhan jam di kantor Bank Indonesia sebelum puasa Ramadan,” tandas Diana Karolis.
Dalam sehari ini, imbuh Diana, dirinya mengaku sudah menghabiskan uang sekitar Rp4-5 juta. Diprediksi jasa penukaran ini akan terus meningkat pada pertengahan Ramadan hingga lebaran nanti. Pasalnya, uang pecah makin diburu untuk dibagikan kepada anak-anak.
“Yang paling dicari warga pecahan Rp1.000-2.000. Karena, pecahan uang itu biasanya diberikan kepada anak-anak kecil saat lebaran nanti. Untuk keuntungan lumayan, bisa buat ongkos kehidupan sehari-hari. Termasuk buat nambah uang belanja lebaran keluarga di kampung,” jelasnya.
Agar terlihat menarik, uang baru itu di kemas dengan plastik. Dengan demikian, tentu akan menjadi daya tarik tersendiri bagi para pembeli uang baru. “Kemasan uang ini saya lapisi dengan plastik tipis. Tujuannya agar warga yang melintas dijalan ini terlihat langsung,” papar Diana Karolis.
Sementara itu, warga penukar uang pecahan baru, M Syarifudin mengaku dirinya merasa terbantu dengan adanya jasa penukaran uang pecahan ini. Karena, dengan begitu iapun tidak perlu lagi mengantre di bank untuk mendapatkan uang pecahan baru tersebut.
“Sangatlah terbantu dengan jasa mereka. Sebab, uang pecahan ini sangat dibutuhkan saat lebaran nanti. Untuk masalah harga tidak terlalu mahal, masih terjangkau,” kata M Syarifudin, salah satu warga Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan. [hil]

Tags: