Jatah Pupuk untuk Jatim Naik

Pemprov Jatim, Bhirawa
Alokasi pupuk bersubsidi untuk Jawa Timur (Jatim) tahun ini mencapai 2.804.823 ton. Jumlah itu naik 454.864 ton dibanding 2020 yang mencapai 2.349.959 ton. Meski mengalami kenaikan, ada pengurangan jatah untuk pupuk urea. Dari 967.612 ton menjadi 948.470 ton atau turun sebesar 19.142 ton di 2021.

Kemudian pupuk ZA dari 358.560 ton turun menjadi 344.474 ton atau turun sebesar 14.084 ton. “Alokasi pupuk organik granul mengalami penurunan dari 324.282 ton menjadi 270.714 ton,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur Hadi Sulistyo, kemarin.

Hadi belum mengetahui alasan pemerintah pusat mengurangi jatah pupuk urea untuk Jatim. Padahal, pupuk urea merupakan pupuk yang cocok dengan pertanian di Jatim. “Jatah pupuk itu adalah kebijakan dari pusat. Jadi kita tidak tahu kenapa kok jatah pupuk urea untuk Jatim menurun. Kita tugasnya hanya mendistribusikan alokasi yang dari pusat ke kabupaten-kota,” paparnya.

Untuk pendisribusian pupuk bersubsidi, dikatakannya, piihaknya akan memastikan pendistribusiannya ke 38 kabupaten-kota di Jatim. Namun, ia juga membantah jika terjadi kelangkaan ditingkat bawah. “Jadi bukan langka, tapi petani itu terkadang melebihi target. Misalnya jatah pupuk Februari diambil, lalu petani mengambil iagi untuk jatah Maret. Sehingga untuk mengambil lagi di bulan berikutnya malah dibilang langka. Padahal itu sudah diambil semua. Karena mungkin ketakutan, kalau sesuai jadwal enggak akan terjadi seperti itu,” kata Hadi.[rac]

Rate this article!
Tags: