Jateng Siap Cari Dukungan Tuan Rumah PON

Semarang, Bhirawa
Plt Ketua Umum KONI Jateng Hartono mengatakan provinsinya siap mencari dukungan kepada provinsi lain untuk pencalonan tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020 menyusul berakhirnya peninjauan langsung tim penjaringan dan penyaringan KONI Pusat.
Hartono kepada wartawan di Semarang, Kamis mengatakan, usai verifikasi tersebut Jateng langsung bergerak dengan mencari dukungan ke provinsi lain, di luar lima provinsi yang sama-sama mencalonkan tuan rumah PON 2020.
Selain Jawa Tengah, lima provinsi yang ikut mencalonkan sebagai tuan rumah pesta olahraga multieven empat tahunan 2020 tersebut adalah Sumatera Utara, Papua-Papua Barat (jadi satu), Bali, Sulawesi Selatan, dan Nanggroe Aceh Darussalam.
“Kami mungkin mencari dukungan ke provinsi di Kalimantan. Tak hanya permohonan tertulis, kami bahkan akan mendatangi mereka,” katanya.
Di samping itu, kata dia, Jateng akan mengumpulkan pengurus cabang olahraga untuk melobi induk organisasi olahraganya masing-masing yang memiliki suara pada rapat Anggota Tahunan (RAT) KONI Pusat, Maret mendatang.
Sejauh ini, kata dia, sejumlah provinsi di Jawa sudah mendukung Jateng dan dengan sisa waktu yang ada sebelum RAT KONI Pusat, Jateng akan merapatkan barisan dengan berbagai elemen. “Pasca-verifikasi, kami akan merevisi segala sesuatu yang masih kurang sehingga bisa tampil optimal pada RAT mendatang,” katanya.
Ia menambahkan, antusiasme masyarakat terhadap pencalonan Jateng sangat tinggi dan ini terlihat saat tim dari KONI Pusat meninjau venue-venue di Kota Semarang dan 10 kabupaten/kota lainnya.
“Kami bersyukur dukungan pengprov. birokrat, dan masyarakat terhadap pencalonan Jateng luar biasa. Saat tim KONI Pusat berada di Jepara, bupati mendampingi langsung mereka memantau venue-venue, demikian juga dengan wakil bupati Kudus. “Di Solo, tim verifikasi merasa puas karena saking semangatnya wali kota menyiapkan venue,” katanya.
Ia menambahkan, dari hasil peninjauan tim verifikasi KONI Pusat (10-13 Februari 2014), Jateng dinyatakan surplus venue. Misalnya, andaikata PON hanya memerlukan 60-an venue tetapi yang dimiliki Jateng mencapai 90-an venue.
Ia menjelaskan, untuk stadion sepak bola saja, Jateng memiliki banyak alternatif dan kondisi seperti ini yang membuat Jateng makin percaya diri dan bakal ‘all out’ untuk memenangi persaingan pada RAT KONI Pusat di Jakarta, 10 Maret mendatang.
Menurut dia, Jateng sudah tiga kali gagal menjadi tuan rumah PON, yaitu ketika mencalonkan diri pada PON 2004, 2009, dan terakhir 2012 sehingga tidak ada alasan lagi bagi Jateng untuk terganjal.
Ia mengatakan dengan bermodalkan faktor sejarah, kesiapan venue dan akomodasi, dukungan gubernur bersama masyarakat serta letak geografis dan jalur transportasi yang strategis, Jateng akan ‘all out’ memenangkan pencalonan tuan rumah PON 2020. [ant]