Jatim Bakal Replikasi Konsep Asuransi Kesehatan

Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf foto bersama dengan rombongan dr Gamal Albinsoil di ruang kerja wagub di Kantor Gubernur Jatim, Senin (30/10).

(Berbayar Sampah dr Gamal)
Pemprov Jatim, Bhirawa
Dokter muda pendiri asuransi kesehatan berbayar sampah asal Malang, dr Gamal Albinsaid bertemu Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di ruang kerja wagub di Kantor Gubernur Jatim, Senin (30/10). Dalam pertemuan itu, Gus Ipul ingin mengembangkan inovasi ala dr Gamal, sehingga manfaatnya bisa lebih luas dirasakan masyarakat.
“Tadi sudah diskusi bagaimana konsep asuransi kesehatan berbayar sampah dan program kesehatan lainnya dari dr Gamal. Tadi juga disampaikan dr Gamal, ada beberapa kendala, misalnya bagaimana perizinan dokter yang berkunjung ke pasien dan ini yang akan kami bantu berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan,” kata Gus Ipul usai bertemu dengan dr Gamal.
Selain itu, Gus Ipul juga berharap klinik asuransi sampah yang dirintis dr Gamal bisa direplikasi di beberapa daerah lainnya di Jatim. Gus Ipul juga berjanji akan mempertemukan dr Gamal dengan BPJS Kesehatan. Selain itu jaringan BPJS Watch juga akan digandeng sehingga jangkauan dan pengawasan program ini bisa dilakukan dengan cermat yang ujungnya bisa bermanfaat bagi masyarakat.
“Saya juga berharap nanti dokter-dokter yang akan bergabung memang dokter sungguhan sehingga benar-benar mampu mengobati pasien,” kata Gus Ipul.
Untuk mempercepat progres ini, Gus Ipul juga berjanji segera mengajak BPJS dan Dinas Kesehatan untuk mengunjungi klinik yang dikelola dr Gamal di Malang.
Dalam kesempatan ini, dr Gamal mengapresiasi langkah yang akan dilakukan Pemprov Jatim guna mengembangkan model asuransi sampah yang dia kembangkan. “Ide ini bermula 2013. Saat itu kami memulai Klinik Asuransi Kesehatan dengan pola menyetorkan sampah ditukar kartu jaminan layanan kesehatan,” kata dia.
Asuransi ini untuk sementara berpusat di Malang dan dilakukan dengan menyetorkan sampah senilai Rp 10 ribu perbulan. Dari asuransi ini, setidaknya telah ada 300 pasien yang tertolong dengan total anggaran sudah mencapai Rp 1 miliar.
Selain asuransi sampah, klinik ini juga menggunakan mekanisme subsidi silang. Di mana bagi yang mampu maka tetap harus membayar dan uangnya akan dimasukkan ke dalam tabungan untuk menambah kekurangan bagi pasien kurang mampu.
Bagi pasien yang berada di luar Malang, dr Gamal juga telah membentuk sebuah gerakan melalui siapapeduli.id. Situs ini melayani bagi siapapun warga yang ingin memperoleh penanganan medis. Sekaligus bagi warga mampu yang ingin berdonasi.
Pemanfaatan siapapeduli.id dilakukan secara sederhana. Masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan tinggal mengupload data diri serta jenis penyakit yang diderita. “Kami kemudian akan mengarahkan bagaimana penanganannya, ada 850 mitra (dokter) tersebar di 108 kota yang siap melayani mereka. Dananya juga kami siapkan dari para donatur,” ujarnya. [iib]

Tags: