Jatim Bulat Pilih Setnov

Puluhan atribut Partai Golkar berupa baliho yang dipasang di sepanjang Jalan Basuki Rahmat menghalangi jalur pejalan kaki, Selasa (10/5) kemarin. Pemkot melalui Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol Linmas) Kota Surabaya tampak setengah hati dalam melakukan penertiban baliho besar tersebut. [gegeh bagus]

Puluhan atribut Partai Golkar berupa baliho yang dipasang di sepanjang Jalan Basuki Rahmat menghalangi jalur pejalan kaki, Selasa (10/5) kemarin. Pemkot melalui Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol Linmas) Kota Surabaya tampak setengah hati dalam melakukan penertiban baliho besar tersebut. [gegeh bagus]

Jokowi Marah Disebut Dukung Calon Ketua Golkar
Surabaya, Bhirawa
Jatim sebagai pemilik suara terbesar sekaligus memiliki zona seksi di acara Munaslub Partai Golkar yang akan digelar di Bali, 15-17 Mei ternyata menjadi incaran bagi para calon ketua umum yang akan maju menggantikan Abu Rizal Bakrie. Tidak kurang sebanyak delapan calon ketua yang menyatakan siap maju dan rencananya  akan mengikuti ajang kampanye zona dua yang diselenggarakan oleh DPD Partai Golkar Jatim, Rabu (11/5) hari ini.
Namun demikian, Ketua DPD Partai Golkar Jatim Nyono Suharli mengaku jika Jatim sudah satu suara mendukung penuh Setya Novanto (Setnov) sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar periode 2016-2021 dalam Munaslub Partai Golkar di Bali. Di sisi lain, Golkar Jatim akan mendorong dan berjuang keras agar pemilihannya dilakukan secara musyawarah mufakat.
“Jujur kita di sini sudah capai dengan segala bentuk voting, meski dalam iklim demokrasi hal itu diperbolehkan. Karenanya Partai Golkar Jatim dalam Munaslub nanti akan berjuang dan mendorong agar pelaksanaannya dilakukan secara aklamasi,sehingga tidak perlu membutuhkan waktu yang lama,”papar pria yang juga Bupati Jombang ini, Selasa (10/5).
Dikatakannya jika saat ini yang dibutuhkan Golkar adalah pemimpin yang mau turun ke bawah melakukan konsolidasi bersama. Mengingat sudah 1,5 tahun Partai Golkar dalam ambang porak poranda yang diakibatkan beda pendapat. Dan Setnov dianggap merupakan sosok yang mampu mempersatukan para kader hingga tingkat bawah di tengah-tengah kondisi  politik yang semakin hangat.
Menurut Nyono, Setnov juga merupakan sosok yang peduli dengan partai. “Sebagai bukti ketika Musda Partai Golkar digelar di Jatim tepatnya di Hotel Singgasana Surabaya, mantan Ketua DPR RI ini mengikutinya sampai selesai, meski dilihat dari pandangannya yang bersangkutan sangat capai,” katanya.
Dia juga mengungkap DPD II Partai Golkar se-Jatim sudah solid satu suara mendukung  Setnov.
“Yang pasti dari beberapa kreteria tersebut, Golkar Jatim sudah satu suara mendorong pemilihan secara musyawarah mufakat atau aklamasi dengan menetapkan Setya Novanto sebagai Ketua Umum Golkar,”tegasnya.
Bagaimana dengan kasus Freeport yang sempat digulirkan sehingga Setnov dicopot sebagai Ketua DPR RI, Nyono menjawabnya dengan santai jika karena sosoknya yang jujur itulah yang menjadikan beliau dijatuhkan dari posisinya. Meski sampai sekarang pengadilan belum bisa membuktikan jika Setnov terlibat dalam permasalahan tersebut.
“Banyak pihak-pihak yang tidak suka dengan Pak Setnov, mulai memunculkan fitnah-fitnah. Meski demikian hal itu tidak mengubah pendirian DPD I dan DPD II Partai Golkar Jatim untuk tetap memberikan dukungan sekaligus memenangkan Pak Setnov dalam Munaslub nanti,”ujar Nyono.
Terpisah, Ketua DPD II Partai Golkar Kab Madiun yang juga sebagai Koordinator Ketua DPD II Golkar se-Jatim, Agus Hariadi menegaskan dipilihnya Setnov sebagai Caketum Partai Golkar dibanding tujuh calon lainnya, karena yang bersangkutan memiliki banyak pengalaman di partai. Bahkan Setnov dipandang sosok yang tenang dan tidak sombong. Meski Setnov merupakan senior partai, namun mantan Ketua DPR RI selalu menerima kritikan maupun masukan dari bawahannya.
“Saya kenal sekali dengan sosok Pak Setnov. Yang bersangkutan itu selalu tampil sabar dalam menghadapi  permasalahan. Dan yang paling penting Pak Setnov sebagai orang asli Jatim, tentunya kami akan berjuang memenangkannya putera daerah,”lanjutnya.

Jangan Bawa Nama RI-1
Sementara itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan marah karena namanya disebut mendukung salah satu calon Ketum Partai Golongan Karya. Sikap Jokowi ini diungkap oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, Selasa (10/5).
“Senin kemarin (9/5) saya bertemu beliau, hanya berdua. Beliau sangat marah karena hal itu sama sekali tidak benar,” ujarnya setelah memberikan kuliah umum dalam peringatan Hari Ulang Tahun Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik itu.
Ia mempersilakan siapa pun anggota kabinetnya secara pribadi mendukung salah satu calon Ketum Partai Golkar dalam musyawarah nasional yang bakal digelar di Bali mulai 15 Mei 2016.
“Siapa pun punya hak untuk mendukung seseorang, asalkan tidak membawa-bawa nama presiden dan sebagainya,” kata Kalla yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar itu.
Terkait adanya salah seorang menteri atau pihak lain yang menyatakan bahwa Presiden Jokowi mendukung pencalonan Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar, dia secara tegas menyatakan tidak mungkin.
“Apalagi mendukung seseorang yang dulu pernah mencederai presiden dan wakil presiden dengan mengatasnamakan presiden dan wakil presiden,” ujar Wapres.
Setya Novanto saat masih menjabat Ketua DPR pernah mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden tekait permintaan saham PT Freeport Indonesia.
Selain itu, tambah Kalla, Presiden Jokowi bukan anggota Partai Golkar, apalagi sekarang menjabat sebagai orang nomor 1 di Indonesia. “Oleh sebab itu, Presiden sangat marah dan beliau minta agar hal ini disiarkan. Presiden tidak berpihak kepada siapa pun. Pemerintah bersikap netral,” kata Kalla.

Bagi-bagi Uang
Komite Etik Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar akan menelusuri kabar adanya politik uang yaitu pembagian uang dollar AS ke pengurus DPD Golkar Jatim.
“Nanti kita akan telusuri. Saya akan tanya anggota komite lain apa mengetahui atau ada yang lapor,” kata Wakil Ketua Komite Etik Munaslub Golkar Lawrence Siburian kepada wartawan, Selasa (10/5).
Ditegaskan Lawrence, komite etik akan memproses dugaan pelanggaran Caketum Golkar berdasarkan aduan atau temuan, salah satunya dari media.
Jika ada dugaan kecurangan komite etik akan menggelar persidangan. Namun, laporan-laporan masih harus ditelusuri lagi. Komite etik hanya menangani peristiwa setelah 7 Mei 2016. “Kita kan mulai 7 Mei. Kalau di bawah 7, kita tidak bisa bikin apa apa,” tegasnya.
Sebelumnya, beredar rumor adanya aksi bagi-bagi dollar AS saat kumpul-kumpul pengurus DPD II Golkar Jatim di Hotel Tunjungan Surabaya, Jumat (6/5) lalu.
Calon Ketua Umum (Caketum) Partai Golkar Setya Novanto dikabarkan sudah tebar 10.000 dollar AS. Uang itu untuk mencari dukungan suara dari Jatim dalam rangka perhelatan Munaslub Partai Golkar yang akan digelar di Bali pada 15 – 17 Mei 2016 mendatang.
“Memang ada, tapi tidak sebanyak itu (Rp 130 juta),” ungkap Wakil Ketua Golkar Kabupaten Probolinggo Wahid Nurohman saat dikonfirmasi.
Lalu berapa jumlah yang diterimanya, Wahid cepat-cepat menepisnya. “Tidak etislah, kalau nilainya disebut ke publik,” elak Wahid.
Wahid pun berdalih, uang itu bukan politik uang (money politics) dari kandidat calon ketua umum. Karena Setya Novanto pada saat pertemuan itu belum ditetapkan sebagai Caketum Golkar.  Ia datang ke Surabaya itu dalam kapasitas sebagai pengurus DPP Golkar yang ingin bersilaturahim dengan DPD I dan DPD II se-Jawa Timur. “Baru ditetapkan Sabtu (7/5). Sedangkan pertemuannya Jumat (6/5). Biasalah di Golkar itu, kalau pengurus setingkat di atasnya silaturahim dengan pengurus di bawah, lalu memberi uang transport. Jadi itu bukan money politics,” ujar Wahid yang juga Wakil Ketua DPRD Probolinggo ini. [cty,ira,geh]

Rate this article!
Jatim Bulat Pilih Setnov,5 / 5 ( 1votes )
Tags: