Jatim Cetar di Tangan Khofifah-Emil

Longmarch Gubernur Jatim Dra Hj Khofifah Indar Parawansa MSi bersama anak dan Wagub Jatim Dr Emil Elestianto Dardak MSc bersama istri Arumi Bachsin diarak naik Kereta khas Madura UI Daul Pamekasan didepan Hotel Majapahit Jl Tunjungan menuju Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (14/2) sore. [trie diana]

Khofifah: “Terima kasih, Are You Ready”
Pemprov, Bhirawa
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa berkomitmen untuk segera merealisaikan program yang diusungnya sebgai Gubernur Jatim, setelah dilantik Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 13 Februari lalu. Bersama Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, Khofifah segera menjalankan sembilan program yang tercantum dalam Nawa Bhakti Satya.
“Saya bersama Mas Emil adalah warga Jatim yang siap melayani semuanya. Untuk itu program Nawa Bhakti Satya yang terdiri dari sembilan program akan dibaktikan untuk memuliakan masyarakat Jatim, katanya saat menyampaikan Pidato Kerakyatan di Tugu Pahlawan Surabaya, Kamis (14/2).
Untuk mempercepat implementasi program-program tersebut, Khofifah mengusung konsep Cetar dalam pembangunan Jatim. Cetar, merupakan singkatan dari Cepat, Efektif, Tanggap, Transparan, dan Responsif. “Cepat disini berarti ketika ada masalah pada rakyat, maka seluruh ASN, serta jajaran dinas yang ada di Pemprov Jatim harus cepat memberikan layanan,” tutur Khofifah.
Kemudian efektif berarti penyelenggaraan pemerintahan di Jatim harus efektif dan efisien sehingga tidak ada pemborosan dan penyalahgunaan uang negara, jelasnya. Selanjutnya, tanggap berarti seluruh ASN di jajaran Pemprov Jatim harus tanggap terhadap kebutuhan rakyat. Selanjutnya transparan berarti segala bentuk pengeluaran anggaran Pemprov Jatim harus disampaikan kepada masyarakat secara rinci, baik jumlah maupun kegunaannya. “Duit pemprov berapa, dipakai untuk apa saja, manfaatnya untuk siapa dan anak-anak Jatim ke depan punya harapan seperti apa?,” tegas dia.
Sedangkan responsif yakni seluruh jajaran Pemprov Jatim harus memberikan respon cepat terhadap layanan-layanan yang dilakukan untuk percepatan, kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. “Kami ingin para petani, nelayan, guru-guru, gojek, dan masyarakat semua mulia hidupnya, mulia keluarganya, katanya.
Terkait 99 hari kerja pertama, Khofifah telah membaginya menjadi tiga tahap. Yakini 33 hari pertama, 33 hari kedua dan 33 hari ketiga. “Kita bagi tiga, 33 hari pertama, kedua dan ketiga, ada yang berbasis APBD dan non APBD,” terangnya.
Menurutnya, program 99 hari juga mengedepankan layanan pendidikan, kesehatan, investasi, dan pro lingkungan. “Kami sudah rapat sampai dini hari. Secara bertahap semoga temen-temen di Pemprov bisa mengikuti,” tutupnya.
Sebelumnya, Khofifah juga telah melakukan silaturahmi ke kediaman KH. Asep Saifuddin Chalim, Pemilik Pondok Pesantren (Ponpes) Amanatul Ummah Jl. Siwalankerto Utara Surabaya. Pihaknya meminta kepada para Kyai dan Bu Nyai untuk mengawal dan membimbing dalam menjalankan tugas sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim.
“Kami mohon dikawal, dibimbing para Kyai dan Bu Nyai. Seluruh ikhtiar, kerja keras dan profesionalisme yang kami miliki tentu akan berseiring dengan ridho Allah. Sukses juga seiring dengan ridho dan izin dari Allah,” ujar orang nomor satu di Jatim.
Ia mengatakan, janji-janji kampanye Nawa Bhakti Satya bersama Emil Elestianto Dardak akan segera mewujudkan program tersebut dalam 99 hari kerja pertama. Salah satunya, ia akan membangun komunikasi dengan ulama dan umat, forkopimda, seluruh bupati dan walikota se-Jatim.
“Kita harus bersama-sama merasakan bahwa kita memang harus bergandengan tangan. Diikuti dengan terus menghadap kepada Allah SWT, jelasnya.
Setelah 99 hari kerja pertama dilaksanakan, Khofifah bersama Wagub Jatim akan memasukkan berbagai program yang ditawarkan oleh Gus Ipul dan Puti ke dalam satu kesatuan program untuk membangun Jatim.
Sementara itu, Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak menyampaikan terima kasih kepada para Kyai dan Bu Nyai yang mempercayakannya untuk menjadi Wagub Jatim membantu Khofifah membangun Jatim. “Terima kasih pada tempat ini yang telah banyak mengawali ikhtiar kami bersama. Mempercayakan kami sebagai pemuda yang bisa mendukung Khofifah sebagai Gubernur Jatim,” ujar Emil.
Sebelumnya menuju Tugu Pahlawan, Khofifah-Emil melakukan sujud syukur di Masjid Al-Akbar Surabaya. Setelah itu, mereka melanjutkan serangkaian acara penyambutannya dengan menaiki jeep. Rute arak-arakan ini dimulai dari Jalan Ahmad Yani-Jalan Raya Darmo-Jalan Basuki Rahmat-Jalan Embong Malang-Jalan Bubutan hingga Jalan Pahlawan.
Arak-arakan ini diikuti 99 mobil jeep. Khofifah diarak menggunakan jeep 01. Khofifah yang berada satu jeep dengan Emil nampak tersenyum semringah menyapa masyarakat sembari melambaikan tangan di sepanjang perjalanan.
Sementara di sisi kiri dan kanan jalan, nampak pelajar hingga masyarakat menyambutnya. Beberapa ada yang membawa bendera merah putih hingga membawa spanduk berisikan ucapan selamat. Ada pula beberapa pelajar yang kompak menyanyikan selawat hingga lagu kebangsaan untuk mengiringi kedatangan Khofifah-Emil. sesampai di Tugu Pahlawan rombongan pun disambut 199 penari remo.
Sesampainya di Tugu Pahlawan, Khofifah-Emil dijadwalkan membaca Pidato Pertamanya di Tugu Pahlawan. Di sana, rombongan akan disambut 199 penari remo. “Apa kabar semua. Kami berdua warga Jatim yang siap melayani anda semua. Kami ingin petani, nelayan, para guru mulia hidupnya, mulia keluarganya,” kata Khofifah-Emil berbarengan. [tam,geh]

Rate this article!
Tags: