Jatim Dahului Jadwal Pengiriman Naskah UN

??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????Mendikbud : Utamakan Ujian, Jangan Ajak Anak Kampanye
Dindik Jatim, Bhirawa
Jadwal pendistribusian naskah soal Ujian Nasional (UN) secara nasional akan dimulai pada 30 Maret mendatang. Namun, jadwal ini tidak akan berlaku bagi Jatim, yang berencana mendahului jadwal pengiriman tiga hari lebih awal, yakni pada 27 Maret.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Dr Harun MSi mengatakan, mengingat jadwal UN yang begitu dekat dengan Pemilu 2014 maka Jatim berinisiatif mendahului pengiriman naskah UN. Hal ini disebabkan karena Jatim merupakan Koordinator Regional VI yang juga bertanggung jawab terhadap provinsi se-Kalimantan.
“Pada 30 Maret pengiriman untuk wilayah Kalimantan sudah rampung. Nanti dilanjutkan untuk wilayah Jatim pada 3 – 5 April,” tutur Harun, Minggu (23/3).
Dalam pendistribusian wilayah Jatim, Harun mengaku akan lebih mendahulukan wilayah kepulauan di Sumenep dan Bawean. Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh, mengatakan pencetakan seluruh naskah UN di semua jenjang sudah rampung. Namun, naskah tersebut untuk sementara tidak akan didistribusikan terlebih dulu.
“Kami distribusikan sampai 30 Maret. Supaya nanti serempak di tingkat provinsi,” kata Nuh saat bertandang ke Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) beberapa waktu lalu.
Nuh menjamin tahun ini tidak akan ada lagi keterlambatan pengiriman seperti pada UN tahun lalu. Sebab, percetakan tahun ini sudah bisa selesai sebelum tenggang waktu. Hal yang paling mendapat perhatian tahun ini, lanjut Nuh, ialah soal percetakan.
Sebab, tenggat waktu antara UN dan pemilu yang begitu dekat, percetakan adalah yang paling krusial.  “Meski ada percetakan yang juga menggarap logistik pemilu, semuanya tepat waktu,” sambungnya.
Nuh menegaskan, meski penyelenggaraan UN seminggu setelah Pileg 2014, Nuh menjamin tidak akan ada gangguan dalam dua hajatan nasional tersebut. “Kami sudah wanti-wanti dan persiapkan, jangan sampai gara-gara UN kurang matang mengganggu pemilu,” ungkap dia.
Sementara terkait maraknya kampanye yang melibatkan anak di bawah umur, Nuh menegaskan agar orang tua tidak melibatkan anak-anaknya. Selain melanggar undang-undang, anak usia sekolah kini sedang mempersiapkan diri untuk UN, Ujian sekolah (US) atau Ujian Akhir Sekolah (UAS). “Orangtua harus sadar, belum saatnya anak-anak mengetahui tentang dunia politik,” kata Nuh.
Meski melarang keras, Nuh tidak mau saklek menyikapi hal ini. Sebab, bagi siswa yang telah memiliki hak pilih, maka mengikuti kampanye partai itu diperbolehkan asal diluar jam sekolah. “Kalau sudah punya hak pilih, silakan. Tapi dengan catatan, tidak bertepatan dengan jam sekolah,” sambungnya.
Nuh juga menegaskan partai politik jangan sekali-kali menggunakan sarana pendidikan sebagai tempat kampanye. “Sanksinya bisa langsung diskualifikasi. Tapi, saya belum dapat laporan ada yang melakukan itu,” ujarnya. [tam]

Tags: