Jatim Darurat Narkoba Akibat 700 Ribu Warga Pengguna

Wagub Saifullah Yusuf bersama Bupati Jombang Nyono Suharli. [rur/bhirawa]

Wagub Saifullah Yusuf bersama Bupati Jombang Nyono Suharli. [rur/bhirawa]

Jombang, Bhirawa
Jawa Timur bisa dikatakan sudah menjadi daerah darurat narkoba. Pasalnya dari 6 juta pengguna narkoba di Indonesia sebanyak 700 ribu berada di Jawa Timur. Apalagi, 700 di antara penggunan itu adalah mereka yang masih berstatus pelajar. Karenanya orang tua harus lebih meningkatkan kewaspadaannya.
“Kalau disebut darurat Narkoba, ya ini darurat lah dan sekarang ini langkah-langkah darurat ini penting dilakukan,” ujarnya Gus Ipul saat hadir East Java Scout Challenge (EJSC) 2K10 di pendopo kabupaten Jombang, Sabtu (28/3).
Karenanya dikatakan Wagub, pihaknya minta presiden mengambil tindakan konkrit dan tegas dalam rangkah pencegah peredaran narkoba dan penegakan hukumnya. “Kita dukung untuk itu, kalau hukumannya tembak mati ya ditembaklah, gak usah ragu ragu. Kalau ragu ragu nanti malah gak jadi dihukum mati,” ujarnya.
Gus Ipul menambahkan, untuk pengguna narkoba dikatakannya memang ada rehabilitasi. Sebenarnya bagi pengguna yang melaporkan tidak dikenakan sanksi apa pun. Bahkan pemerintah akan membantu proses rehabilitasi. “Memang belum semua melaporkan, untuk mendukung rehabilitasi narkoba ini, Jawa Timur idiealnya memiliki Rumah Sakit rehabilitasi sebanyak 3 buah,” tandasnya seraya mengatakan RS itu mungkin bisa berada di Madiun, Malang dan Jember. Daerah menyediakan lahan dan pemerintah pusat dan daerah yang melakukan pembangunan.
Wagub menambahkan pihaknya perlu mengajak masyarakat dan orang tua lebih waspada sejak dini, pengguna narkoba setiap tahun bisa bertambah, dan itu bisa dimanapun. Salah satu cara untuk mencegah adalah melalui kegiatan pramuka.
“Sekolah adalah sarana yang tepat untuk melakukan pencegahan. Pramuka merupakan kegiatan yang mengisi antara sekolah dan rumah. Ketika celah rawan itu diisi kegiatan Pramuka, maka secara otomatis bisa menyelematkan generasi muda dari pengaruh narkoba,” imbuhnya.
Di samping bahaya narkoba, Gus Ipul juga mengungkapkan bahaya kekerasan seksual terhadap anak termasuk pornografi meningkat terus. “Orang tua harus tambah kewaspadaannya, tindakan rehabilitasi penting, akan tetapi pencegahan dengan kewaspadaan orang tua juga harus ditingkatkan dalam rangka mengawasi anak anaknya,” pungkasnya.
Sementara itu, Bupati Nyono Suharli mengakui, peredaran narkoba juga telah menyasar pelajar di Jombang. Berdasarkan laporan dari kepolisian, selama Februari 2015 ini saja terdapat 93 kasus narkoba. “Dan sebagian juga pelakunya adalah pelajar. Karenanya kegiatan Pramuka sangat positif dan bisa menghindarkan generasi muda dari pengaruh narkoba. Seperti yang dilakukan hari ini, perkemahan Pramuka se-Jatim yang bertempat di Jombang,” tandasnya mengatakan. [rur]

Tags: