Jatim Diprediksi Produksi Jagung 6,21 Juta Ton

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Angka Ramalan (Aram) I tahun 2015, produksi jagung di Jatim sebesar 6,21 juta ton pipilan kering atau mengalami kenaikan peningkatan sebesar 472,83 ribu ton atau 8,24 persen dibandingkan produksi jagung tahun 2014.
Kepala BPS Jatim, M Sairi Hasbullah mengatakan, ramalan peningkatan produksi ini disebabkan naiknya luas panen sebesar 18,48 ribu hektar atau 1,54 persen dari 1,20 juta hektar menjadi 1,22 juta hektar dan produktivitas sebesar 3,15 kuintal/hektar atau 6,60 persen dari 47,72 kuintal/hektar menjadi 50,87 kuintal perhektar.
“Jika dilihat realisasi produksi subround I 2015 sebesar 2,7 juta ton pipilan, bila dibandingkan dengan subround yang sama tahun sebelumnya mengalami kenaikan sebesar 274,42 ribu ton pipilan kering sebesar 11,32 persen,” katanya.
Sedangkan kenaikan produksi subround I 2015 ini, lanjutnya, dikarenakan naiknya produktivitas sebesar 4,32 kuintal /hektar atau 10,68 persen dari 40,45 kuintal /hektar menjadi 44,77 kuital /hektar. “Begitupula dengan luas panen naik sebesar 3,37 ribu hektar atau 0,56 persen dari 599,43 ribu hektar menjadi 602,8 irbu hektar,’ katanya.
Disisi lain, dikatakan Sairi, pada 2014, produksi jagung Jatim, Angka Tetap  (ATAP) sebesar 5,74 juta ton pipilan kering mengalami penurunan 23,58 ribu ton atau -0,41 persen dibanding tahun 2013 sebanyak 5,76 juta ton berdasarkan rilis dari BPS Jatim.
Penurunan produksi ini disebabkan menurunnya produktivitas 0,31 kuintal/hektare atau -0,65 persen dari 48,03 kuintal/hektare menjadi 47,72 kuintal/hektare.
“Sedangkan luas panen meningkat 2,76 ribu hektare atau 0,23 persen dari 1,199 juta hektare menjadi 1,202 juta hektare,” kata Sairi di Surabaya, Senin (6/7).
Menurutnya, penurunan produksi Jagung di Jatim  2014 terjadi antara subround Januari-April ebesar 128,24 ribu ton atau -5,02 persen dan pada subround September-Desember -34,26 ribu ton atau -1,89 persen.
Sedangkan pada subround Mei-Agustus terjadi kenaikan produksi 138,93 ribu ton atau 9,96 persen. Bila masing-masing dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama 2013 (year on year). Realisasi produksi jagung subround (SR) I 2014 di beberapa kabupaten/kota di Jatim ada yang mengalami kenaikan/penurunan bila dibandingkan dengan subround yang sama tahun sebelumnya.
Kabupaten yang mengalami kenaikan produksi jagung yang besar antara lain; Kabupaten Ngawi naik 28,31 ribu ton atau 55,41 persen, Lamongan naik 20,68 ribu ton  atau 19,91 persen, Pasuruan naik 14,06 ribu ton atau 22,51 persen. Kemudian Gresik naik 13,04 ribu ton atau 28,46 persen, dan Kabupaten Pamekasan naik 12,26 ribu ton atau 15,69 persen.
Sedangkan kabupaten yang mengalami penurunan produksi jagung yang besar antara lain, Kabupaten Ponorogo turun 41,01 ribu ton atau  -27,04 persen, Sumenep turun 34,38 ribu ton atau -11,54 persen, Malang turun 1,20 ton atau -19,75 persen, Kabupaten Situbondo turun 26,55 ribu ton atau -20,58 persen, dan Kabupaten Lumajang turun 18,04 ribu ton atau -40,96 persen.
Pada skala nasional terjadi kenaikan produksi Jagung ATAP 2014 sebesar 494,57 ribu ton atau 2,68 persen dari 18,51 juta ton pada 2013 menjadi 19,01 juta ton pada 2014. Kenaikan produksi terjadi karena naiknya luas panen 15,52 ribu hektare atau 0,41 persen dan produktivitas 1,10 kuintal/hektare atau 2,27 persen.
Untuk Pulau Jawa secara global produksi jagung juga mengalami kenaikan 63,24 ribu ton atau 0,63 persen dari 10,09 juta ton pada 2013 naik menjadi 10,16 juta ton pada 2014. Kenaikan produksi Jagung terjadi karena naiknya produktivitas sebesar 0,44 kuintal/hektare atau 0,85 persen sedangkan luas panen mengalami penurunan 4,71 ribu hektare atau -0,24 persen.
Realisasi produksi subround I 2015 sebesar 2,7 juta ton pipilan kering, bila dibandingkan dengan ubround yang sama tahun sebelumnya mengalami kenaikan sebesar 274,42 ribu ton pipilan kering atau 11,32 persen. Kenaikan produksi SR I 2015 ini karena naiknya produktivitas sebesar 4,32 kuintal/hektare atau 10,68 persen dari 40,45 kuintal/hektare menjadi 44,77 kuintal/hektare. Begitu juga dengan luas Panen naik 3,37 ribu hektare atau 0,56 persen dari 599,43 ribu hektare menjadi 602,8 ribu hektare. [rac]

Tags: