Jatim Dongkrak Kuantitas dan Kualitas UMKM

30-koperasiPemprov Jatim, Bhirawa
Pemprov Jatim harus semakin keras berupaya mendongkrak kuantitas dan kualitas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Ini dapat dilihat dari jumlah UMKM di Jatim yang dinilai masih belum ideal, atau kurang dari 1 persen. Padahal, sebuah negara atau provinsi yang dapat dikatakan sejahtera sekurang-kurangnya memiliki UMKM sebanyak 4 persen dari total penduduk yang ada.
Kabid UMKM Dinas Koperasi dan UMKM Jatim Drs Achmad Basuki MSi mengatakan, dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia, jumlah UMKM di Indonesia masih jauh. Di Singapura, 7 persen dari total penduduknya adalah pelaku UMKM, sedangkan di Malaysia terdapat 5 persen. “Kenyataan ini harus disikapi serius. Terlebih saat ASEAN Economic Community (AEC) 2015 mendatang, tantang dunia usaha semakin besar di depan mata,” tutur dia, Kamis (29/5).
Untuk menjawab persoalan ini, Basuki menegaskan perlunya langkah-langkah mencetak wirausahawan baru dan mendampingi wirausahawan lama agar semakin berkembang. Terkait hal ini, Dinas Koperasi dan UMKM telah membetuk Klinik Koperasi dan UMKM yang di dalamnya terdapat 10 layanan penting bagi pelaku usaha. Sebanyak 10 layanan tersebut antara lain layanan konsultasi bisnis, informasi bisnis, advokasi bisnis, short course wirausaha, pusat pustaka entrepreneur, akses pembiayaan, akses pemasaran, klinik mobile,I IT entrepreneur, dan TV UKM online.
Dari 10 layanan tersebut, Basuki melihat minat masyarakat untuk terlibat di dunia entrepreneur  cukup tinggi. Hal ini terbukti dari tingginya permohonan untuk mengikuti short course keterampilan yang digelar secara gratis untuk masyarakat. “Short course ini kami gelar 1 bulan 4 kali. Tapi permintaan masyarakat cukup tinggi bahkan melebihi jadwal yang tersedia. Kami berharap ini menjadi faktor penting pembentuk wirausahawan baru di Jatim,” tutur dia.
Kasie Pengembangan Informasi Bisnis Dinas Koperasi dan UMKM Jatim Totok Wasinto menambahkan, peran UMKM Jatim dalam membuka lapangan kerja ternyata cukup besar. Hal ini dapat dilihat jumlah tenaga kerja yang terserap dalam UMKM sebanyak 11.117.439 orang. Jumlah tersebut bekerja untuk 6.825.931 unit UMKM di Jatim.
Dari jumlah tersebut, pelaku usaha mikro mendapati persentase tertinggi dengan nilai 95,72 persen atau sebanyak 6.533.694 unit. Disusul dengan usaha kecil sebanyak 3,84 persen atau 261.827 unit dan usaha menengah sebanyak 0,45 persen atau 30.410 unit. “Meski hanya usaha mikro, jumlahnya cukup banyak dan mampu menyerap tenaga kerja yang terbanyak pula,” tutur Totok. [tam]

10 Layanan Klinik Koperasi dan UMKM Jawa Timur
Konsultasi Bisnis  – Akses Pembiayaan
Informasi Bisnis  – Akses Pemasaran
Advokasi Bisnis  – Klinik Mobile
Short Course Wirausaha  – IT Entrepreneur
Pusat Pustaka Enterpreneur  – TV UKM Online

Tags: