Jatim Isyaratkan Tetap Wajibkan Bahasa Indonesia Bagi Pekerja Asing

Pemprov Jatim,Bhirawa
Pemprov Jatim mengisyaratkan tetap mewajibkan pekerja asing yang masuk ke wilayahnya untuk menguasai bahasa Indonesia. Kewajiban ini juga menjadi syarat pembaharuan kontrak setahun sekali. Selain itu dengan penguasaan bahasa Indonesia , maka akan mempermudah pekerja asing malakukan berbagai aktifitas kerjanya.
Kadisnakertransduk Jatim,  Drs.Sukardo , MSi mengatakan, meski Kementerian Tenaga Kerja tidak lagi mensyaratkan penguasaan Bahasa Indonesia bagi tenaga kerja asing, namun sebaiknya tenaga kerja asing yang masuk ke Jawa Timur tetap mewajibkan penguasaan Bahasa Indonesia .
“Kita mengikuti kebijakan nasional. Namun sebaiknya bisa menguasai Bahasa Indonesia karena itu akan memudahkan dalam melakukan pekerjaan ,” katanya.
Tenaga kerja asing lanjut Sukardo, juga diwajibkan selalu memperbarui kontrak tiap setahun sekali dengan masa kerja di Jawa Timur maksimal adalah lima tahun. “Tiap tahun para pekerja asing akan diwajibkan melakukan perbaharuan kontrak, dari sini kita bisa memantau sejauh mana mereka memenuhi persyaratan di jatim,’ terang Sukardo yang baru dua hari dilantik menjadi Kadisnakertransduk oleh Gubernur Jatim ini.
Sukardo juga menjelaskan, saat ini di Jatim hingga Agustus 2015  sudah ada kurang lebih 14 ribu tenaga kerja asing yang masuk ke berbagai perusahaan. Namun demikian ia juga  yakin banyak Naker asing illegal yang beredar di Jatim.
“Sebanyak 14 ribu ini hanya yang tercatat, saya yakin yang illegal juga banyak,” kata Kadisnaketransduk Jawa Timur, Drs Sukardo MSi usai meninjau stan peserta Job Market Fair di Balai Kota Surabaya, Rabu (2/9). .
Menurut Sukardo, dari 14 ribu tenaga kerja asing, paling banyak adalah tenaga kerja dari Cina, Taiwan, serta dari beberapa negara ASEAN. Selain itu juga ada beberapa yang berasal dari Eropa, Jepang serta Amerika.
Para tenaga kerja asing, umumnya bekerja di industri IT, serta konstruksi dengan posisi manager ke atas. “Kami perkirakan jumlah mereka juga akan terus bertambah,” ujarnya.
Namun demikian, lanjut mantan kepala Satpol PP Jatim ini, ada sekitar dari sekitar 4.600 pekerja asing yang bekerja di beberapa proyek pembangunan infrastruktur di Jawa Timur, didominasi pekerja asal negeri Cina.
“Mereka memang tenaga kerja asing resmi, memiliki izin kerja yang diperpanjang setiap tahun. Selain izin kerja, mereka memiliki izin tinggal dalam jangka waktu tertentu dan ditarik retribusi,” katanya.
Selain asal Cina, lanjutnya, juga ada pekerja asal Hong Kong dan Taiwan. Jenis pekerjaan mereka bermacam-macam. Bukan hanya sebagai tenaga ahli atau spesialis, tapi juga tukang sapu (cleaning service) keliling, hingga buruh bangunan.
Saat ini, tenaga kerja asal Cina tersebar di sejumlah daerah, seperti Mojokerto, Tuban, Pasuruan, dan sekitar Surabaya. “Yang di Mojokerto, saya belum dapat informasi mereka bekerja di pabrik apa,” katanya.
Namun, Jatim sudah menerjunkan tim pengawas untuk mengecek secara langsung keberadaan dan status izin tenaga kerja asing. Sebanyak 200 tenaga pengawas juga diterjunkan sehingga tenaga kerja asing bisa diawasi.
Disnaketransduk Jatim juga telah bekerjasama dengan pihak imigrasi dan aparat kepolisian.
Jika mereka bekerja tidak pada posisi yang tepat, maka disnaker juga akan merekomendasikan untuk mendeportasi bagi para pekerja asing tersebut. “Untuk itu, perhatian dari masyarakat turut melangsungkan pengawasan terhadap pekerja asing,” katanya.
Tim pengawas sendiri, urai Kardo, bertindak sebagai negosiator. Tim itu akan mengecek apakah para tenaga kerja asing, termasuk asal Cina, berada di Indonesia, khususnya Jawa Timur, sebagai pekerja atau turis.
“Kalau ditemukan tenaga kerja asing yang ilegal, kami deportasi, bahkan diserahkan penanganannya kepada aparat kepolisian bila ada tindak pidana,” ucap Sukardo, sembari mengatakan tindakan serupa juga diberlakukan kepada pekerja asal Indonesia yang bekerja di luar negeri.
Pengawasan terhadap tenaga kerja asing, penting dilakukan agar tidak merugikan tenaga kerja lokal. Sementara itu, Jawa Timur merupakan salah satu provinsi yang sering didatangi tenaga kerja asing asal Cina. Misalkan saja pengerjaan proyek Jembatan Suramadu, yang menghubungkan Surabaya dengan Pulau Madura. [rac]

Tags: