Jatim Kembali Dipercaya Didik 145 Siswa Papua

Kepala Dindik Jatim menerima peserta Program Afirmasi Pendidikan Menengah (Adem) Kemendikbud di Hotel Pulman, Sabtu (16/7). [adit hananta utama/bhirawa]

Kepala Dindik Jatim menerima peserta Program Afirmasi Pendidikan Menengah (Adem) Kemendikbud di Hotel Pulman, Sabtu (16/7). [adit hananta utama/bhirawa]

Dindik Jatim, Bhirawa
Jawa Timur kembali dipercaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk melaksanakan Program Afirmasi Pendidikan Menengah (Adem). Tahun ini, sebanyak 145 siswa dari Papua diterima Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim untuk belajar selama tiga tahun.
Kasie Bakat dan Prestasi Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Kemendikbud Achmad Yusuf mengungkapkan, siswa dari Papua itu adalah bagian dari 500 siswa yang mendapat kesempatan belajar di Jawa. 500 siswa yang akan belajar di sekolah menengah atas (SMA) ini disebar di enam provinsi yaitu, Banten, Jabar, Jateng, DIY, Jatim dan Bali.
Yusuf mengatakan, para siswa ini akan disebar di 62 sekolah di 13 kota dan kabupaten. Mereka adalah pelajar kurang mampu dan berprestasi di sekolahnya.  Jatim disebutnya menerima siswa terbanyak dari enam provinsi sasaran.
“Sebenarnya di Jatim ada 147 siswa, namun ada dua siswa yang mendur, satu karena takut naik pesawat dan satu lagi ditahan orang tuanya karena mau dinikahkan. Sehingga tinggal 145 siswa,” katanya saat menyerahkan 145 siswa ke Dindik Jatim, Sabtu (16/7) di Surabaya.
Dia menjelaskan, pengiriman siswa Papua ke Jawa ini adalah program pemerintah pusat. Mereka mendapatkan beasiswa penuh, mulai dari keberangkatan, biaya sekolah, biaya hidup hingga kembali lulus dan kembali lagi ke Papua.
Siswa yang mendapat kesempatan bejalar di Jawa adalah mereka yang berprestasi baik rapor maupun ujian nasional. Dan yang penting mereka berasa dari keluarga tidak mampu.
Program ini merupakan program tahun keempat, di Jatim sendiri masih ada siswa Papua dan Papua Barat yang dalam proses belajar. “Program ini telah berjalan dengan baik. Keberhasilannya cukup besar sampai 97 persen. Bahkan 95 persen dari mereka yang telah lulus berhasil meneruskan ke perguruan tinggi,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dindik Jatim Dr Saiful Rachman mengatakan, melalui program ini, anak-anak dari peserta Adem akan mengerti tentang Indonesia yang luas tidak hanya Papua saja. Selain itu, langkah ini dilakukan untuk membantu pemerintah pusat mewujudkan pemerataan pendidikan bagi masyarakat Indonesia.
“Sebenarnya ini adalah beban dan tanggungjawab yang cukup berat bagi kami. Namun kami akan mendidik sehingga bisa lulus dengan baik dan juga lebih berprestasi,” tandasnya.
Saiful Rachman menjelaskan, para siswa ini akan ditempatkan 62 sekolah di Jatim. Diantaranya di Kediri, Malang, Batu, Blitar, Tuban dan lainnya, baik di SMA Negeri maupun Swasta. “Semua kami tempatkan merata di 13 kabupaten dan Kota. Memang tidak ada yang kami tempatkan di Surabaya. Kami khawatir mereka akan sangat tertengaruh dengan tingkat perkembangan yang cukup besar di Surabaya,” katanya.
Saiful Rachman berpesan pada siswa siswa yang akan menempuh pendidikan di Jatim, diantaranya adalah supaya bisa menyesuaikan dengan adat dan budaya masyarakat. “Masyarakat Jatim itu ramah ramah. Kami berharap anda anda semua bisa menyesuaikan diri. Kemudian jaga nama baik Papua, sebab nanti kalian juga akan kembali ke Papua,” pungkasnya. [tam]

Tags: